JawaPos.com – Diduga melakukan kesalahan saat mengganti tabung LPG, enam orang harus dilarikan ke RSUD dr Soetomo Jumat (31/3) pagi. Lima korban itu mengalami luka bakar setelah tabung LPG tersebut meledak. Mereka adalah Yulia, Suwono, Eni, Titi, dan Yuni. Kejadian tersebut bermula saat mereka mengerjakan pesanan nasi kuning untuk buka puasa.
Ledakan yang menghebohkan tersebut terjadi di Peneleh Gang VI, Jumat pagi. Farida, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa suara ledakan terdengar sekitar tiga kali. ”Saya enggak berani masuk ke rumah korban,’’ ucapnya.
Menurut dia, lima orang mengalami luka bakar 5–25 persen akibat kejadian tersebut. Dua korban dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya.
Baca Juga: Hilang Tiga Hari Usai Diterkam Buaya, Rifandi Ditemukan Tak Bernyawa
Agar segera mendapat perawatan, semua korban dievakuasi petugas ke RS. ”Dugaan awal, kompor bledos,’’ terang Kabid Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Wasis Sutikno.
Wasis menuturkan, saat kejadian, satu keluarga itu sedang memasak pesanan nasi kuning untuk buka puasa. Nah, salah seorang korban waktu itu mengganti tabung LPG yang sudah habis. Entah bagaimana ceritanya, penggantian tabung dilakukan di samping kompor yang sedang menyala.
Maklum, lanjut dia, saat kejadian tersebut, mereka memasak dalam jumlah banyak. Karena itu, masaknya dilakukan berdampingan. Saat memasang regulator ke tabung yang baru, tiba-tiba api menyambar. Ledakan tak terhindarkan sehingga lima orang mengalami luka bakar.
Menurut Wasis, dugaan awal ada gas yang keluar saat memasang tabung baru. Gas tersebut memicu sambaran api dari kompor di sebelahnya. Cara seperti itu salah dan menimbulkan risiko. Seharusnya, semua kompor dimatikan saat memasang gas LPG. Apalagi lokasinya berada di lorong gang sempit.
Baca Juga: Harga BBM Pertamina Nonsubsidi Turun, Ini Harga Baru di DKI Jakarta
Upaya sosialisasi seperti itu sebetulnya sudah dilakukan DPKP. Beberapa simulasi kejadian juga digelar. Ada yang perlu diingat masyarakat ketika tabung LPG bocor. Yakni, dilarang panik. Sebab, api yang di atas regulator bisa dipadamkan dengan kain basah.
Meski menimbulkan lima korban luka bakar, api dari ledakan itu tidak sampai menyambar ke bangunan. Wasis mengungkapkan, tim menerima laporan pukul 10.01 WIB dan tiba di lokasi sekitar 10.05 WIB, tapi api sudah padam. Petugas hanya melakukan pembasahan dan evakuasi.
Hingga kemarin, setidaknya ada 61 kasus kebakaran di Surabaya. Baik yang terjadi di bangunan maupun kendaraan. Menurut Wasis, dari data itu, 21 kasus terjadi akibat korsleting listrik. Sebanyak 16 kasus disebabkan api terbuka seperti kompor meledak, lilin, dan sebagainya. Sebanyak 24 kasus sisanya masih dalam penyelidikan.
LEDAKAN TABUNG GAS DI PENELEH
- Lima orang sedang memasak pesanan nasi kuning.
Artikel Terkait
Tok, Wali Kota Surabaya Minta Perahu Tambang Ilegal Berhenti
Pemkot Surabaya Perkirakan Ada Belasan Perahu Tambang Beroperasi
Wakil Wali Kota Surabaya Minta Jembatan Perak Barat Dibangun Tahun Ini
Wali Kota Eri Ajak Takmir Masjid di Surabaya Urus IMB Tempat Ibadah