JawaPos.com - Marselino Ferdinan masih berusia 18 tahun. Namun, dia sudah menjadi salah satu tulang punggung timnas U-22 ketika meraih emas SEA Games 2023 Kamboja. Di timnas senior, skill-nya juga dibutuhkan. Ketika datang ke kantor KONI Jawa Timur, Rabu (24/5), dia membagikan pengalamannya.
Berhasil mendapatkan emas SEA Games, bagaimana ceritanya ketika itu?
Pasti pertama berkat kerja satu tim. Kami memang sering kumpul, H-1 final ngobrol apa yang harus dilakuin. Itu jadi motivasi. Kami juga mengingat sejarah 32 tahun tidak dapat emas, jadi semakin terpompa, bisa mengalahkan rasa takut atau apa pun.
Tapi, kata (Rizky) Ridho sempat nangis?
Setelah 2-1 saya kira sudah selesai. Tapi ternyata masih ada bola free kick pelanggaran, terjadi gol. Dan saya sempat stres di sana, tapi akhirnya Tuhan berkata menang.
Baca Juga: Gugatan Nurul Ghufron Dikabulkan MK, Masa Jabatan Pimpinan KPK jadi 5 Tahun
Bagaimana kamu melawan rasa stres itu?
Untungnya anak-anak support semua. Bilang kalau kami bisa. Bermain seperti biasa. Kami balik lagi dari nol, mulai dari awal, kami perbaiki semua.
Sempat terganggu ketika ada keributan di bench?
Nggak. Saya nggak terlalu ikut. Saya juga tahu prioritas, nggak mungkin saya berantem. Kalau kena sanksi, merugikan saya sendiri dan tim juga.
Respons teman-teman di Belgia ketika kamu dapat emas SEA Games?
Banyak pemain chat saya, termasuk pelatih, congratulations. Bersyukur, meski saya usia 18 tahun, tapi dapat support.
Baca Juga: MUI Kutuk Penyelundupan Narkoba di Dalam Alquran oleh Suami Istri di Madiun
Di KMSK Deinze ada pemain seumuran kamu?
Artikel Terkait
Marselino Ferdinan-Pratama Arhan Bisa Dongkrak Permainan Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja
Menit Bermain di Klub Jadi Kunci Apiknya Permainan Marselino Ferdinan dan Rio Fahmi
Ketika Skor Timnas Indonesia Lawan Thailand 2-2, Keluarga Marselino Ferdinan Lakukan Doa Bersama
Di Balik Pawai Timnas U-22: Taufany Diarak, Marselino Syukuran Internal Keluarga Saja