Pakar Sebut Kebocoran Data BI Harus Segera Dihentikan

31 Januari 2022, 07:15:27 WIB

JawaPos.com–Pakar keamanan siber Pratama Persadha menyatakan Bank Indonesia harus segera menghentikan kebocoran data. Sampai Minggu (30/1) malam grup ransomware conti masih melanjutkan ancaman untuk membuka lebih banyak data milik BI.

”Hingga 30 Januari, serangan dari grup ransomware conti ini sudah di-update sampai empat kali,” kata Pratama Persadha seperti dilansir dari Antara di Semarang, Senin (31/1).

Pada Minggu (30/1), lewat postingan terbaru di akun Twitter @darktracer_int menyebutkan, grup ransomware conti ternyata masih mengunggah data internal Bank Indonesia yang mereka curi. Unggahan data Bank Indonesia yang sebelumnya 487 megabita, naik menjadi 44 gigabita, 130 gigabita, hingga bertambah lagi menjadi 228 gigabita.

Pratama Persadha menjelaskan, pada tangkapan layar yang dicuitkan juga diklaim bahwa 228 gigabita tersebut hanya 6 persen dari total kebocoran data yang dimiliki grup ransomware conti. Jika klaimnya benar, bisa dipastikan total data kebocoran internal bank sentral Indonesia itu yang dimiliki grup ransomware conti berjumlah 3,8 terabita.

”Bila dibandingkan dengan 91 juta data Tokopedia yang hanya 28 gigabita, berisi banyak data pribadi di dalamnya, seperti user ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone, dan password,” terang Pratama Persadha.

”Kebocoran data BI merupakan kasus yang luar biasa. Hingga saat ini rekor kebocoran terbesar masih dipegang kasus Sony Picture sebesar 10 terabita atau 10.000 gigabita pada 2014,” tambah dia.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter : Antara

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads