JawaPos.com – Meski dikritik, kebijakan work from Bali (WFB) untuk aparatur sipil negara (ASN) tetap akan dijalankan. Rencananya, WFB dilakukan secara bertahap mulai kuartal ketiga atau Juli 2021. Cara itu diyakini bisa mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, kebijakan WFB yang dicetuskan pemerintah berlandasan data-data yang komprehensif. Kemenparekraf, misalnya, melakukan WFB dengan beberapa staf, termasuk dirinya, pada Januari 2021. Jumlah kunjungan ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada periode itu mencapai 2.000–2.500 kunjungan.
”Kami bergerak dengan data. Wisatawan Nusantara yang datang ke I Gusti Ngurah Rai pada Januari 2.500 kunjungan. Dan, per hari ini, kunjungan ke Bali meningkat tiga kali lipat menjadi 7.000–7.500,” jelas Sandi.
Pada kuartal pertama 2021, Bali masih minus 9,8 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sudah membaik. Bali masih terkontraksi terlalu dalam. ”Kebijakan ini terus kita persiapkan di kuartal ketiga. Akan kita luncurkan secara bertahap dimulai dengan kementerian dan lembaga (K/L),” lanjut Sandi.
Dia menambahkan, WFB tidak hanya akan diterapkan di Bali. Tapi juga bisa di destinasi-destinasi wisata lain di Indonesia. Misalnya dengan menerapkan work from Lombok, work from Bajo, work from Toba, work form Likupang, dan work from Borobudur. Konsepnya mengikuti pola kebiasaan bekerja baru atau remote working yang dipopulerkan dengan konsep digital nomad.
Sandi menyebutkan, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) juga sedang mengembangkan konsep serupa, bahkan bisa menjadi percontohan. ”Karena itu, pada kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi DIJ bisa plus 6 persen,” kata dia. Kunci kesuksesannya bukan hanya keindahan alam yang cantik dan pengelolaan yang baik, melainkan juga layanan jaringan internet yang mumpuni. ”Kami berharap lahir program-program work from anywhere lainnya,” imbuhnya.
Menurut data Kemenparekraf, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Bali pada April 2021 tercatat 10,09 persen. Turun 0,15 persen jika dibandingkan dengan TPK Maret 2021 yang tercatat 10,24 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan domestik pada hotel berbintang di Bali April 2021 tercatat 2,15 hari. Nah, WFB diperkirakan mampu meningkatkan angka hunian hotel hingga 30 persen.