JawaPos.com – Film Before, Now & Then (Nana) yang diangkat dari kisah tentang kehidupan Raden Nana Sunani sejatinya sudah direncanakan sutradara Kamila Andini cukup lama. Setidaknya dia sudah merencanakan untuk menggarapnya sejak 2018 silam.
“Tapi akhirnya diputuskan untuk membuat film Yuni terlebih dahulu. Film ini baru dikerjakan di tahun 2021 awal,” kata Kamila Andini dalam keterangannya Sabtu (22/1).
Film ini digarap di tengah pandemi Covid-19. Meski begitu, proses produksi tetap berjalan lancar dan cukup nyaman tidak ada kendala. Kamila Andini cukup terbantu saat mengerjakannya lantaran bekerja sama dengan sejumlah aktor dan aktris berpengalaman di dunia seni keaktoran.
“Film ini dibuat seperti jamming session, karena dikerjakan dengan orang yang banyak dikenal,” jelas sutradara film Sekala Niskala itu.
Film berlatar waktu di akhir 1960-an ini membawa Kamila Andini ke dalam eksplorasi baru dari perjalanan kariernya sebagai seorang sutradara. Film Nana menjadikan bahasa Sunda sebagai bahasa utama. Bahasanya pun berusaha disesuaikan dengan gaya bahasa era 60-an. Proses penggarapannya pun melibatkan ahli bahasa Sunda.
“Film periodik Indonesia selalu terkait dengan sesuatu yang besar atau tentang seorang tokoh penting. Ketika saya mengerjakan ini, saya ingin menceritakan seorang tokoh perempuan pada umumnya. Seperti nenek kita, kakak kita atau ibu kita yang bisa disayangi dengan semua kekurangan dan kelebihannya,” ungkapnya.