Meet the CEO

Kenalan Yuk dengan GM & Co-Founder ShopBack Indonesia Indra Yonathan

Inspirasi dari Penggila Belanja Online
5 September 2017, 20:30:31 WIB

JawaPos.com – Menjamurnya e-commerce membuat kebiasaan belanja online makin meningkat. ShopBack pun menangkap peluang dengan hadir sebagai platform yang membantu konsumen e-commerce berbelanja lebih hemat. Sosok Indra Yonathan yang memimpin ShopBack Indonesia dipercaya untuk membawa perusahaan start-up asal Singapura itu berekspansi ke Indonesia. Berikut obrolan Indra dengan wartawan Jawa Pos Agfi Sagittian.

Bisa diceritakan bagaimana konsep ShopBack?
ShopBack adalah platform di mana calon pembeli e-commerce dapat berbelanja lebih hemat dan cermat. Sebab, sistem kami adalah mengumpulkan penawaran-penawaran terbaik dari setiap e-commerce supaya konsumen bisa mendapatkan diskon berupa cash back. Jadi, dengan cash back tersebut, konsumen bisa belanja sambil menabung pada saat yang bersamaan. Basisnya di Singapura dan sekarang sudah ekspansi ke lima negara lainnya, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Thailand. Di Indonesia, kami berdiri sejak Maret 2016. Indonesia merupakan regional paling besar dari sisi pengguna dan banyaknya order.

Apa yang membuat ShopBack optimistis dapat diterima dengan baik?
Kami yakin karena zaman sekarang jumlah pengguna e-commerce terus bertambah. Berdasar survei yang kami lakukan, aktivitas belanja makin sering. Pertumbuhan jumlah konsumen belanja online akan menjadi peluang bagi kami untuk menarik mereka menggunakan platform kami. Apalagi, Indonesia secara populasi sangat besar dan secara potensi masih sangat memungkinkan tumbuh. Habit belanja online orang zaman sekarang cukup mengejutkan. Bahkan, kami punya user yang simpanan cash back-nya mencapai Rp 8 juta sampai ada yang pernah simpan sampai Rp 30 juta selama satu tahun. Jadi, ini sangat menarik.

Kenalan Yuk dengan GM & Co-Founder ShopBack Indonesia Indra Yonathan
INOVATIF: Indra Yonathan bersama para karyawannya di kantor ShopBack Indonesia, Jakarta. (MUHAMAD ALI/JAWA POS)

Bagaimana ShopBack bisa menawarkan cash back tersebut?
Sebenarnya yang kami lakukan adalah membantu partner-partner kami mendapat customer. Nah, setiap memberi mereka konsumen atau order, kami memperoleh komisi. Komisi yang kami dapatkan itu kami lemparkan lagi kepada konsumen yang menggunakan ShopBack. Sampai saat ini, ada total cash back sekitar Rp 35 miliar yang didapatkan konsumen-konsumen yang berbelanja online via ShopBack.

Mengapa basis di Singapura melirik Indonesia sebagai tempat ekspansi?
Proyeksi ShopBack, ke depan e-commerce di Indonesia masih sangat potensial. Sebab, masih sedikit orang Indonesia yang belanja online. Persentasenya mungkin tidak lebih dari 1 persen jika dibandingkan dengan China (Tiongkok) 13 persen dan Amerika 8 persen. Jadi, kita masih kecil sekali. Potensi e-commerce cukup tinggi. Kompetisi makin banyak, tapi bagus karena yang diuntungkan akhirnya konsumen. Itu juga yang menjadi alasan Alibaba, JD.com, dan lain-lain tertarik masuk sini. Itu kan berarti potensinya memang besar.

Selama ini sudah ada berapa e-commerce yang terafiliasi?
Kami bekerja sama dengan 160 e-commerce seperti Lazada, Bukalapak, Blanja, Tokopedia, dan lain sebagainya. Termasuk platform travel seperti Agoda, Tiket.com, Pegipegi, dan lain-lain. Jadi, kami berusaha meng-grab konsumen dari hampir semua aktivitas belanja online. Mulai konsumen yang ingin beli gadget, home appliance, hingga tiket pesawat.
Selain itu, ke depannya, kami ingin merangkul lebih banyak UKM untuk join. Umumnya, lingkup penjualan UKM belum besar sehingga kami bisa membantu mendorong supaya ordernya makin banyak. Misalnya saja, ada toko batik yang punya website sendiri untuk berjualan, ShopBack bisa dengan mudah bekerja sama di situ. Sejauh ini ada UKM yang join, tapi jumlahnya memang masih sangat sedikit.

Bagaimana dengan pertumbuhan jumlah user?
Seperti yang sudah disampaikan, Indonesia merupakan regional country dengan user paling banyak. Saat ini ada sekitar 1 juta user. Hal itu juga bisa dilihat dari jumlah pengunduh aplikasi di Play Store yang mencapai lebih dari 1 juta. Walau secara pengguna tidak sebesar user e-commerce yang sekarang ini eksis, sudah banyak penghobi belanja online yang pakai kami.
Mengenai sebaran user-nya, saat ini 40 persen berada di Jabodetabek. Sisanya menyebar di kota-kota besar lain seperti Bandung dan Surabaya. Di luar Jawa, kebanyakan di Makassar, Medan, dan Palembang. Untuk traffic order, kami bisa mencatatkan 10 ribu order per hari.

Bagaimana melihat potensi e-commerce di Indonesia? Sejauh apa kesiapan menghadapi persaingan?
Kami melihat e-commerce makin maju dan kompetitif. Pasti kami mendukung itu. ShopBack punya misi mengedukasi dan mendorong masyarakat Indonesia untuk berbelanja online. Itulah PR kami ShopBack bersama teman-teman e-commerce lain untuk mewujudkan hal tersebut.

Banyak orang yang masih berpikiran belanja online itu tidak aman. Banyak yang khawatir barang yang diterima tidak sama jika belanja online. Jadi, kami ingin membuktikan sebaliknya bahwa belanja online itu aman, kualitas oke, dan bayarnya juga mudah. Terutama bagi orang-orang yang tinggal di luar kota-kota besar. Sebab, mereka tidak bisa menemui kebutuhan tertentu yang hanya ada di sekitarnya.

Kalaupun ada kompetitor dengan konsep yang sama, kami sangat open. Kenapa? Karena balik lagi challenge sebenarnya adalah mengedukasi masyarakat untuk bisa menerima belanja online. Jadi, kalaupun ada pemain baru yang sama, berarti kami sama-sama mengedukasi dan market-nya masih besar sekali. (*/c14/sof)

Editor : admin

Reporter : */c14/sof

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads
Kenalan Yuk dengan GM & Co-Founder ShopBack Indonesia Indra Yonathan