JawaPos.com–Polrestabes Makassar memeriksa lima orang saksi terkait insiden siswa SMP Islam Athirah kelas VIII, berinisial BNY, 15, yang jatuh diduga bunuh diri dari gedung lantai delapan sekolah tersebut pada Rabu (24/5).
”Sudah lima orang dilakukan pemeriksaan, di antaranya wali kelas, OB (office boy) atau petugas kebersihan di sekolah, dan lainnya,” kata Kapolrestabes Makassar Kombespol Mokhamad Ngajib seperti dilansir dari Antara di Makassar, Jumat (26/5).
Ngajib mengatakan, hasil pemeriksaan itu sesuai dengan keterangan saksi dan rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekolah tersebut. Siswa itu berada di lantai dasar kemudian naik ke lantai delapan lalu naik lagi ke atap lantai delapan dengan tangga.
Baca Juga: Majelis Hakim Tolak Penangguhan Tahanan Terdakwa Korupsi PDAM Makassar
”Dari situ, tidak ada kegiatan lain dan terakhir jatuhnya anak itu ke lantai dasar. Sejauh ini tidak ada motif lain,” jelas Ngajib.
Terkait kejanggalan atas peristiwa itu seperti yang dipertanyakan pihak keluarga, Ngajib menjelaskan, polisi menyimpulkan suatu perkara berdasar keterangan saksi maupun hasil rekaman CCTV yang diperoleh petugas di lapangan.
”Jadi begini, dari keterangan saksi, rekaman CCTV, dapat keterangan dia (korban) di lantai delapan, tahu-tahu sudah sampai di bawah. Selain itu, ada orang di bawah saksi dari petugas kebersihan melihat di situ, tiba-tiba bunyi, sudah ada korban di situ,” ujar Mokhamad Ngajib.
Baca Juga: Kadis Perpustakaan Makassar Ditahan Terkait Kasus Dugaan Korupsi
Sejauh ini, pihak keluarga belum melapor ke polisi karena masih berduka. Mengenai adanya percakapan korban dalam grup media sosial WhatsApp yang diduga korban tertekan, Ngajib mengatakan, hal itu akan menjadi bahan masukan penyelidikan.
Kemudian, terkait unsur kelalaian pengawasan dari pihak guru di sekolah itu, Ngajib menegaskan, belum ada soal unsur tersebut.
”Sampai saat ini, dari hasil rekaman rangkaian CCTV itu, dia (korban) sendiri ke atas. Dia tidak masuk kelas, sempat izin sama gurunya, dia sakit. Iya, ini masih dalam proses penyelidikan,” terang Ngajib.
Baca Juga: Polisi Amankan Tujuh Mahasiswa di Kota Makassar saat Aksi Hardiknas
Sementara itu, Kepala Satuan Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Ridwan Hutagaol menambahkan, dari hasil visum dan analisis ditemukan ada tekanan dari atas sehingga terjadi gravitasi bumi ke manusia. Manusia itu bukan dibenturkan dengan benda keras, tetapi membenturkan diri ke medan keras.
Soal posisi korban dari pantauan GPS sebelum ke sekolah, menurut Ridwan, korban berada di Kabupaten Gowa. Sekitar pukul 06.00 wita, korban menyampaikan pesan ke wali kelas bahwa dia tidak enak badan dan tidak masuk sekolah.
Artikel Terkait
Polrestabes Makassar Sebut Siswa SMP Athira Diduga Bunuh Diri, Motif Masih Didalami
Dibatasi untuk Keluar, Tiga Siswa Bakar Sekolah Tahfiz Alquran di Makassar