JawaPos.com– Potensi wisata dan kekayaan alam Pulau Bawean, Gresik, sejatinya terbilang istimewa. Banyak kalangan menyebutnya sebagai ‘’surga tersembunyi’’. Namun, sejauh ini belum didukung transportasi yang memadai.

Transportasi pesawat udara yang ada sejak 2016 di Pulau Bawean pun belum begitu maksimal. Karena itu, masyarakat Bawean berharap ada peningkatan di Bandara Harun Thohir itu.

Perwakilan Pengurus Persatuan Saudagar Bawean (PSB) Muhammad Nuh menjelaskan, Bandara Harun Thohir sangat perlu terus berbenah dengan peningkatan pelayanan. Baik dalam hal kenyamanan penumpang maupun penambahan volume rutenya, terutama saat hari libur. ’’Jika akses ini mudah, kami meyakini jumlah wisatawan juga akan naik,’’ ucapnya.

Menurut dia, Pulau Bawean sudah dilabeli ikon sentra wisata bahari Nusantara. Bahkan, ada yang menyebut sebagai Bali-nya Jatim. Karena itu, pihaknya berharap Pemkab Gresik dan Pemprov Jatim mempunyai kesamaan konsep agar usulan itu bisa terealisasi.

Nuh ingin pemerintah membuat peraturan daerah (perda) tentang industrialisasi pariwisata, dengan target bisa membawa dampak besar bagi kesejahteraan masyarakat Bawean.

‘’Di antaranya, legalisasi sentra-sentra wisata, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bawean makin tumbuh, serta ada banyak bidang jasa, lapangan pekerjaan, dan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Gresik,’’ ucapnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Harun Thohir Gresik Tata Surya menyatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan koordinator wilayah (Korwil) Sumenep untuk usulan tambahan jadwal penerbangan Susi Air.

’’Itu pasti ada penggeseran jadwal. Kami masih koordinasi dengan Korwil Sumenep. Karena di Jatim, Korwil-nya itu di Sumenep,” ucapnya.

Surya mengakui, jadwal penerbangan perintis Bandara Harun Thohir memang belum ada pada Sabtu atau Minggu. Sejauh ini, jadwalnya Senin, Selasa, dan Kamis. ’’Kami juga akan membuat tembus ke Direktorat Angkatan Udara untuk tambahan jadwal di akhir pekan,’’ ujarnya.