JawaPos.com – Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat setidaknya 6 titik longsor terjadi di Jogjakarta sampai Senin (22/1) malam.
Meski tidak ada korban jiwa, namun longsor tersebut menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur cukup parah. Seperti halnya terjadi di Pedotan Wetan, Putat, Patuk, Gunungkidul.
Danang Samsu, Manajer Pusdalops BPBD DIY mengatakan, hujan deras disertai angin kencang dan petir yang melanda Jogjakarta secara merata sejak pukul 13.30-17.00 WIB menyebabkan sejumlah kerusakan.
Di Kabupaten Bantul tercatat terjadi sejumlah peristiwa. Diantaranya yakni 2 pohon tumbang, dan sebuah jalan retak karena longsor. Di Kulon Progo terdapat 2 pohon tumbang dan 2 tanah longsor.
Di Gunungkidul juga sama, 2 pohon tumbang, 1 tiang listrik roboh dan 1 jalan retak. “Sementara itu di Sleman terdapat 4 titik pohon tumbang dan 4 tanah longsor. Untuk Jogja sendiri 2 pohon tumbang dan 1 talud sungai retak. Semua berdampak pada fasilitas umum,” katanya Senin (22/1) malam.
Informasi yang didapatkannya dari BMKG, cuaca ekstrem akan menerjang Jogja dan sekitarnya hingga Februari mendatang. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan.
Selain itu, Danang juga mengingatkan kepada para nelayan di pesisir selatan untuk tidak melaut saat cuaca ekstrem. Karena hingga akhir Januari tinggi gelombang laut Jawa cukup tinggi, antara 2,5 hingga 4 meter.
Terpisah, Rendra Suparmadi, dari Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Prambanan, Dusun Sengir, Desa Sumberharjo mengatakan, meski tiga hari terakhir kondisi di wilayahnya masih cukup aman.
“Kalau hujan begini, kita terus tingkatkan kewaspadaan. Takut-takut terjadi sesuatu,” kata dia.