JawaPos.com - Tak hanya sekedar olahraga. Tahapan diet pun ditempuh untuk mendapatkan berat badan ideal. Salah satu yang paling populer saat ini adalah diet keto atau ketogenik. Diet keto sendiri menitikberatkan konsumsi tinggi lemak dan mengurangi karbohidrat
Dilansir dari Women's health, Senin (4/6), diet keto bekerja dengan cara membakar banyak lemak sebagai sumber energi. "Pada dasarnya, Keto Reset Diet adalah panduan selangkah demi selangkah tentang bagaimana memasuki ketosis," kata Alix Turoff, R.D., seorang ahli gizi bersertifikat.
Menurutnya diet ketogenik tidak mudah untuk dilakukan. Sebab untuk target kalori harian yang didapat biasanya sekitar 70-75 persen dari lemak, 20 persen dari protein, dan 5 persen dari karbohidrat.
Tubuh akan memasuki fase yang disebut ketosis, yaitu saat seseorang sedikit sekali mengonsumsi karbohidrat. Untuk pemula, diet keto umumnya dilakukan 21 hari. Selama tiga minggu, pelaku diet keto akan mengurangi kandungan gula serta biji-bijian dan roti olahan. Tetapi masih bisa mengkonsumsi sayuran seperti kentang.
"Anda tetap pada bagian pertama program sampai tubuh menjadi lebih efisien dalam membakar lemak. Begitu tubuh mulai beradaptasi dengan lemak, Anda dapat beralih ke diet ketogenik yang lebih besar," kata Turoff.
Setelah selesai dengan diet Keto 21 hari, seseorang akan berada dalam mode keto penuh, yakni tubuh akan mengurangi karbohidrat lebih banyak dan mengosumsi sayuran. Dengan bertransisi secara perlahan, seseorang akan mendapatkan hasil berat badan yang memuaskan.
"Sangat jelas bahwa ketika diet ketogenik dijalankan dengan benar, itu mengarah pada penurunan berat badan, tetapi kebanyakan orang tidak tahu cara melaksanakannya dengan benar," jelas Turoff.
Pada dasarnya tidak ada cara cepat untuk menurunkan berat badan secara sehat. Namun idealnya, menerapkan pola gaya hidup sehat dengan memperhatikan asupan makanan yang seimbang dan rutin melakukan aktivitas fisik akan membantu menurunkan berat badan secara sehat.