JawaPos.com – Kondisi kesehatan Presiden Ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie berangsur membaik dan stabil. Komunikasi bisa dilakukan meski terbatas. Pihak keluarga pun membantah kabar yang menyebutkan bahwa Habibie kritis.
Thareq Kemal Habibie memastikan bahwa kondisi sang ayah sudah membaik. Namun, dia tidak memerinci sakit yang diderita Habibie. ”Bapak saya memang dari dulu sejak muda punya masalah dengan jantung. Otomatis, setelah menua, jantungnya melemah,” katanya dalam keterangan pers di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta tadi malam (10/9).
Kondisi itu diperburuk dengan banyak aktivitas yang dilakukan pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, tersebut. Salah satunya menerima tamu-tamu yang ingin berkonsultasi, mulai urusan politik hingga pemerintahan. ”Bapak suka sekali menerima tamu. Kelemahannya, otaknya masih jalan, tapi lupa kalau tubuhnya sudah sepuh,” ungkap putra kedua B.J. Habibie itu.
Aktivitas yang padat membuat Bapak Teknologi Indonesia tersebut kurang istirahat sehingga kesehatannya menurun. Pihak keluarga pun akhirnya sepakat membawa Habibie ke rumah sakit. Juga sengaja menempatkan di ICU untuk membatasi pembesuk.
Kunjungan hanya diperbolehkan untuk anak, cucu, serta kakak-adik dari Habibie dan almarhumah Ainun Habibie. ”Kalau di rumah, siapa pun dapat datang menjenguk. Saat dijenguk, bapak beraktivitas lagi. Nggak ada waktu istirahat,” jelasnya.
Setelah menjalani serangkaian pengobatan sejak Minggu (8/9), jelas Thareq, kondisi sang ayah mulai pulih. Meski terbatas, Habibie tetap merespons ketika ditanya. Entah dalam bentuk anggukan maupun gelengan kepala. ”Tidak ada bahwa bapak kritis. Cuma memang masih sangat lemas. Sangat capek,” ungkapnya sembari menegaskan tidak ada rencana membawa Habibie berobat ke Jerman.
Kemarin sejumlah tokoh datang ke RSPAD Gatot Soebroto untuk memastikan kondisi Habibie. Di antaranya Wapres Jusuf Kalla, Ketua Dewan Pers M. Nuh, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza.