JawaPos.com - Pihak Kepolisian terus melakukan peningkatan pengamanan untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas. Penjagaan dan pengamanan bukan cuma dilakukan di 23 Polsek se-Surabaya, melainkan juga fokus ke pusat keramaian seperti mal-mal.
Pengamanan mal-mal itu sengaja dilakukan lebih awal, meski Operasi Ketupat 2018 baru berlangsung pada bulan Juni mendatanf jelang lebaran. Hal itu dilakukan, mengingat pekan lalu Kota Pahlawan menjadi sasaran teror. Mulai bom di tiga gereja hingga di Mapolrestabes Surabaya.
Salah satu aksi pengamanan yang konkrit, terlihat pada Rabu (23/5) sore menjelang berbuka puasa. Terlihat srikandi-srikandi polwan berpatroli di Tunjungan Plaza.
"Kami memang sengaja melibatkan para srikandi untuk pengamanan di mal-mal," jelas Kabagops polrestabes surabaya AKBP Bambang Sukmo Wibowo kepada JawaPos.com.
Uniknya, para Polwan tersebut keliling dengan menggunakan segway. Biasanya, kendaraan roda dua tersebut memang dipakai untuk berpatroli di pedestrian. Bambang menegaskan bahwa, penggunaan segway bukan sekadar untuk bergaya.
Perwira polisi dengan dua melati di pundak itu menyebut, segway digunakan karena lebih efisien dan efektif. Mobilitas para polwan jadi lebih cepat. "Di area yang luas seperti mal ini kalau pakai segway lebih leluasa dan lebih cepat," tambahnya.
Para srikandi polwan yang berpatroli itu merupakan anggota Satsabhara polrestabes surabaya. Diharapkan, mereka akan bersikap humanis dan profesional untuk mengamankan mal. "Nanti yang regu Raimas akan disiagakan di masjid dan gereja," urai Bambang.
Bambang berharap, agar warga Metropolis terutama yang biasa ngemal tidak perlu khawatir dan trauma dengan serangkaian aksi teror yang terjadi sepekan belekangangan. Oleh sebab itu, mereka siap memastikan keamanan dan menjamin keselematan warga.