JawaPos.com - Wajah mengantuk Andika Kurniawan mendadak hilang begitu meninggalkan pesawat yang baru mendarat di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Pemain Persiraja Banda Aceh itu mempercepat langkah, mencoba menyalip beberapa penumpang yang keluar lebih dulu.
Tak lama setelah itu, Andika lantas merogoh saku mencari ponsel pintar. Dia mencoba memanfaatkan wifi (wireless fidelity) gratis bandara di ibu kota Malaysia tersebut. Aplikasi WhatsApp yang pertama dia tuju. Lantas melakukan panggilan video dengan seseorang yang spesial di hatinya.
"Sudah sampai di luar negeri lho. Lihat ini di bandara Kuala Lumpur," katanya girang kepada yang dia ajak bicara sambil menunjukkan setiap sudut bandara yang sangat megah itu.
Sejurus kemudian, matanya belum selesai menatap layar smartphone. Aplikasi kamera dibukanya. Cekrek..cekrek..cekrek. Dia memfoto apa pun yang dilihatnya. "Bandaranya gede sekali kayak mal," ujarnya kepada Jawa Pos yang kebetulan berada di sebelahnya.
Itulah pengalaman pertama Andika ke luar negeri. Di skuad Persiraja yang berangkat melawat ke Batang, Jawa Tengah, dan transit di Kuala Lumpur Kamis lalu (20/6) itu, selain Andika; Ferry Komul, Rizky Yusuf, Fairushi, dan Assanurrijal juga sama-sama belum pernah menginjakkan kaki di luar negeri.
Andika juga jadi salah seorang pemain yang dibuatkan paspor gratis oleh Persiraja. Maklum, untuk mengatasi mahalnya harga tiket penerbangan domestik, Laskar Rencong -julukan Persiraja- sudah berencana untuk selalu memilih transit di Malaysia tiap kali tandang. Berhenti sejenak di Kuala Lumpur sebelum menuju kota-kota di Jawa ataupun Kalimantan yang satu grup dengan mereka di wilayah barat Liga 2.
Bagi Andika, itu rezeki yang sama sekali tak pernah dia bayangkan. Bisa ke luar negeri meski memang hanya beberapa jam. Itu pun hanya terbatas di dalam lokasi bandara. "Senang sekali. Seperti ikut tim berlaga di Piala AFC hehehe," selorohnya lantas tertawa.
Kegembiraan yang sama dirasakan Assanurrijal. Pemain yang akrab disapa Torres tersebut mengaku deg-degan selama di pesawat menuju Kuala Lumpur. Perasaannya campur aduk, membayangkan bagaimana rupa ibu kota negara tetangga Indonesia itu. "Senang, tapi saya coba biasa saja. Malu-maluin nanti," ungkapnya.
Torres sebenarnya sangat ingin membeli oleh-oleh untuk keluarganya. Tapi, harga barang-barang di bandara yang cukup mahal membuatnya berpikir dua kali. "Kapan-kapan saja. Kan musim ini saya akan sering mampir di sini," ujar Torres, lantas tertawa.