JawaPos.com - Hacker dikabarkan berhasil membobol game League of Legends. Kode sumber untuk game League of Legends yang sangat populer disebut dikuasai oleh kelompok peretas tersebut.
Sebagai imbalan untuk tidak membocorkan kode sumber, para peretas juga meminta uang tebusan senilai jutaan dollar. Nggak main-main tebusan yang diminta peretas untuk tidak membocorkan aset berupa kode sumber game bergenre Multiplayer Online Battle Arena (MOBA) itu.
Para peretas yang berhasil mencuri kode sumber game tersebut meminta Riot Games untuk membayar tebusan sejumlah USD 10 juta atau berkisar Rp 149 miliar lebih. Menurut sebuah laporan baru, para peretas telah mengirim email acak ke Riot Games.
“Dear Riot Games, kami telah memperoleh data berharga Anda, termasuk kode sumber anti-cheat yang berharga dan seluruh kode game untuk League of Legends dan alatnya, serta Packman, anti cheat mode pengguna Anda. Kami memahami arti penting artefak ini dan dampak rilisnya ke publik terhadap judul utama Anda, Valorant dan League of Legends. Mengingat hal ini, kami membuat permintaan kecil untuk pertukaran USD 10.000.000," ancam para hacker kepada Riot Games.
Sebagai bukti, para peretas juga mengirimkan studio dua PDF besar yang menunjukkan bahwa mereka telah berhasil mendapatkan akses ke kode sumber Packman dan League of Legends.
Peretas juga mengklaim bahwa setelah tebusan dibayarkan, mereka akan menghapus kode dari server mereka dan memberikan wawasan tentang bagaimana pelanggaran terjadi dan menawarkan saran untuk mencegah pelanggaran di masa mendatang.
“Kami tidak ingin merusak reputasi Anda atau menyebabkan gangguan publik. Satu-satunya motivasi kami adalah keuntungan finansial," lanjut catatan tebusan selanjutnya yang ditulis para hacker tersebut.
Pesan tersebut juga mengungkapkan bahwa tebusan akan jatuh tempo dalam 12 jam dan kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan peretasan dipublikasikan dan tingkat pelanggaran diketahui oleh lebih banyak individu.
Meski Riot Games mengkonfirmasi bahwa kode sumber League of Legends telah dicuri, Riot Games menolak berkomentar mengenai detail terkait rencananya. Dikutip dari Vice, terkait ancaman para hacker tadi, perusahaan pengembang game tersebut menyatakan bahwa pihaknya tidak akan membayar tebusan apapun.
