Biasanya fasad rumah bergaya industrial dipercantik dengan material bata ekspos atau bata roster. Namun, sebuah hunian di Semarang yang satu ini berbeda. Project bernama Mutiara House tersebut memanfaatkan kalsiboard.
MATERIAL kalsiboard umumnya digunakan untuk plafon pada area eksterior. Karena itu, Dony Hendro Wibowo selaku arsitek rumah tersebut percaya bahwa material itu cukup kuat digunakan untuk fasad. Dia pun memutar otak agar kalsiboard terlihat tidak monoton karena penempatannya sebagai wajah bangunan.
Dony menyatukan kalsiboard dengan besi hollow tebal dalam kemiringan tertentu. Hasilnya, kalsiboard tampak seperti anyaman. Tidak hanya membuat rumah itu lebih cantik, tapi juga menambah dimensi dan fungsi. Apalagi penempatan lampu sorot yang membuatnya semakin terlihat dramatis. ’’Secara bujet juga aman, tapi mampu menciptakan look mewah,’’ kata arsitek prinsipal Visual Studio Pro tersebut kepada Jawa Pos.
Setiap lekukan pada kalsiboard itu memiliki lubang yang bisa membuat cahaya matahari langsung menembus ke dalam rumah. Dengan begitu, penghematan energi pun bisa dilakukan. Dony juga memastikan fasad kalsiboard itu awet karena dilapisi coating waterproof khusus outdoor. ’’Selama tidak ada getaran atau gerakan kuat, aman. Terlebih, rangka kuat menggunakan hollow tebal,’’ kata Dony.
Fasad kalsiboard itu dibiarkan raw tanpa ditutupi cat lagi. Alhasil, warnanya pun senada dengan dominasi semen aci pada rumah tersebut. Material bata ekspos ditempatkan pada area eksterior di sisi belakang rumah yang memberikan percikan warna pada rumah yang terletak di hook itu.
Dony mengatakan, konsep industrial tersebut berhasil menekan bujet tanpa meninggalkan kecantikan dan esensi rumah itu sendiri. Lalu, ditambah penataan ruangan yang membuatnya terasa lega. Rumah itu dibangun di atas tanah seluas 294 meter persegi. Namun, tidak sepenuhnya dibuat bangunan. Terdapat space untuk halaman dan area parkir.
Karena itu, bangunannya tidak begitu luas. Dony mengakalinya dengan membuat semiloft. Lantai 2 tidak dibangun secara penuh. Terdapat void yang membuat cahaya matahari dari lantai 2 menembus ke bawah. Berkat langit-langit yang tinggi, ruangan pun terasa lebih lega. ’’Kita buat banyak bukaan, ada void juga. Jadi, kalau ada acara keluarga, ngumpul di sini. Suasananya enak dan nyaman,’’ tandas Dony.
—
HIGHLIGHTS
GUTTER UNTUK INTERIOR
Balkon di lantai 2 menggunakan gutter yang semitransparan untuk lantainya. Material itu membuat air hujan bisa langsung jatuh ke taman kering di bawahnya sehingga tidak menggenang di balkon. Gutter juga diterapkan hingga area koridor yang mengarah ke tangga.
BANYAK JENDELA
Dengan bujet terbatas, nilai estetika bisa dinaikkan dengan menciptakan banyak bukaan. Rumah ini memiliki banyak jendela dan bukaan dalam berbagai bentuk. Mulai yang kecil vertikal dan horizontal pada dinding samping hingga jendela yang dapat dibuka lebar pada ruang keluarga.
TANGGA
Tangga tidak dibuat full beton, tapi memiliki space antar-anak tangga agar interior tidak terkesan penuh. Ditambah pemilihan railing yang berongga untuk mendukung hal tersebut, di sisi lain juga senada dengan material gutter pada lantai 2.
—
MUTIARA HOUSE
- Arsitek: Dony Hendro Wibowo (Visual Studio Pro)
- Luas bangunan: 170 meter persegi
- Luas tanah: 294 meter persegi
- Lokasi: Semarang
- Lama pengerjaan: 9 bulan