JawaPos.com – Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan tumbuh signifikan pada 2030. Angkanya bakal menjadi Rp 4.531 triliun dari Rp 632 triliun saat ini.
Sektor perdagangan elektronik alias e-commerce diperkirakan menjadi leading sector. Di luar e-commerce, digitalisasi logistik, online travel agent (OTA), hingga corporate services memberi kontribusi tinggi.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membeberkan bahwa sektor e-commerce diperkirakan masih menguasai peta ekonomi digital Indonesia pada 2030 dengan kontribusi mencapai Rp 1.908 triliun. Selanjutnya, lanjut Mendag, skema business-to-business –termasuk rantai pasok dan logistik– membukukan Rp 763 triliun. Sementara itu, kontribusi perjalanan daring diperkirakan mencapai Rp 575 triliun.
“Salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia dan bahkan dunia di masa yang akan datang adalah ekonomi digital. Hal ini tentu tidak sebatas e-commerce, tetapi mencakup kegiatan ekonomi yang lebih luas,” ujar Lutfi Selasa (12/10).
Mendag menambahkan bahwa pada 2020, ekonomi digital Indonesia baru berkontribusi 4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun, pada 2030, PDB Indonesia diperkirakan tumbuh dari Rp 15.400 triliun menjadi Rp 24.000 triliun.
Saat ini, lanjut Lutfi, RI adalah negara dengan populasi terbesar keempat di dunia. Lebih dari 197 juta orang memiliki akses terhadap internet. Angka itu bahkan diproyeksikan bertambah menjadi 250 juta orang pada 2050.