Omicron

Covid-19 kembali bermutasi. Kali ini varian yang muncul adalah Orthrus. Varian ini memiliki mutasi P681R yang sama dengan varian Delta yang mematikan.

Namun yang pasti, kata Dicky, varian ini lebih cepat menular dibanding varian sebelumnya.

Pengawasan genom sangat penting untuk melacak varian yang menjadi perhatian berikutnya, meski kini sejumlah negara mulai mengurangi tes dan melakukan surveilans

Vaksinasi keempat perlu dilakukan. Daya kebal vaksin Covid-19 umumnya menurun setelah 6 bulan vaksin.

Varian XBB.1.5 adalah gabungan hasil dari dua galur yang berbeda dari subvarian omicron BA2 yang bergabung bersama.

Sebagai langkah antisipasi semakin meluasnya varian super XBB.1.5, WHO meminta masker tetap direkomendasikan pada penerbangan atau saat naik pesawat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta dunia tetap waspada dengan varian Omicron terbaru yakni XBB.1.5.

Berbagai mutasi varian Omicron terus bermunculan.

Mutasi Covid-19 belum selesai. Kali ini muncul lagi turunan Omicron XBB yakni Omicron XBB.1.5 yang memicu lonjakan rawat inap di Amerika Serikat.

Varian XBB yang sebelumnya sempat membuat lonjakan kasus baik di Singapura dan Indonesia, kini berkembang menjadi varian Omicron XBB.1.5.

Selama tahun 2022, begitu banyak subvarian Omicon yang juga sempat membuat sejumlah negara terhantam badai pandemi sekali lagi.

Kemenkes melaporkan Subvarian Omicron BN.1 yang terdeteksi di Indonesia berjumlah 20 kasus sejak kali pertama dideteksi di Kepulauan Riau pada 16 September 2022

Terdapat 48 subvarian XBB maupun XBB1 yang ditemukan dari pemeriksaan pemantauan WGS, yang berasal dari DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Lampung, Sumatera Utara

Kasus Covid-19 mutasi Omicron subvarian XBB terus melonjak. Dari tiga subvarian baru BA2.75, XBB, dan BQ.1, di Indonesia paling banyak ditemukan BQ.1

Munculnya subvarian Omicron XBB tidak dibarengi dengan cakupan vaksin booster yang memadai. Angka cakupan vaksin booster masih rendah yakni 27 persen.