Mahfud md

Selain Mahfud MD, akan hadir dalam RDP dengan Komisi III DPR RI,Kepala PPATK Ivan Yustiavandana dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati.

“Jadi, yang benar-benar nanti berhubungan dengan pegawai Kementerian Keuangan itu Rp 3,3 triliun,” jelas Ani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin.

Sri Mulyani mengaku, ia mengetahui informasi tersebut justru dari media, bukan dari data Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)

“Saya juga sudah menyampaikan laporan lain di luar yang Rp 500 miliar (temuan PPATK),” ungkap Mahfud.

Larangan bukber untuk para pejabat dan ASN itu bukan keputusan presiden atau sejenisnya. Melainkan surat edaran dari sekretaris kabinet (Seskab).

Sebagai seorang Menko Polhukam, Prof Mahfud ini lebih pas kalau aktif menyuarakan atau support terhadap ditetapkannya RUU Perampasan Aset menjadi undang-undang

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memastikan akan menghadiri rakat kerja (raker) bersama Komisi III DPR RI.

Komisi III DPR RI akan memanggil Menko Polhukam Mahfud MD dan Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Kepala PPATK Ivan Yustiavandana soal transaksi Rp 349 Triliun.

Ivan Yustiavandana dengan tegas menyatakan bahwa transaksi mencurigakan sebesar Rp 349 triliun terindikasi sebagai tindak pidana pencucian uang (TPPU).

Mahfud juga mengungkapkan, apabila politik praktis atau kampanye politik dilakukan di rumah ibadah akan terjadi perpecahan.

Mekopolhukam Mahfud MD menyampaikan Kementerian Keuangan sepakat melanjutkan penyelesaian seluruh LHA PPATK yang diduga sebagai TPPU

Menurut Mahfud MD, dugaan transaksi mencurigakan itu disinyalir praktik pencucian uang belum mengarah ke tindak pidana korupsi.

Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan akan timbul problem hukum kalau penundaan pemilu dipaksakan.

“Perkembangannya kan positif, perkembangan terakhir itu saya ke sini, ada pernyataan bahwa itu bukan korupsi, itu bukan TPPU,” ujarnya.

Berita dugaan pencucian uang di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diikuti kabar menyesatkan. Misalnya, ada video yang diunggah akun Facebook menarasikan itu.