Seni Tari

Sumatera Barat memiliki seorang maestro tari, yaitu Gusmiati Suid. Ada dua karyanya yang terkenal sebagai tari tradisional dari Ranah Minang, yaitu Tari Rantak.

Di pendapa Ndalem Sunartan, latihan gerak hingga vokal menjadi rutinitas bagi Danang dan Galuh beserta kawan-kawannya yang kemudian melahirkan program daring.

Fly on Earth berangkat dari pengalaman dan perjalanan tubuh yang menyatu dengan berpijak dari mana ketubuhan Danang Pamungkas sebagai penari mulanya bertolak.

Waras Wiris dalam bahasa Jawa berarti sehat tak kurang apa pun. Karya ini merupakan refleksi Tutut Wirastuti atas situasi pandemi yang kini tengah terjadi.

Luluk menyebut Depressed secara organik muncul dari kenyataan-kenyataan yang dia rasakan selama Covid-19 mewabah dan berdampak bagi dirinya.

Melalui kanal Otniel Dance, Otniel Tasman mencoba mengarsipkan konsep-konsep di balik proses penciptaan sejumlah seniman senior.

Seiring wabah Covid-19 yang belum mereda, sejumlah seniman tari berinisiatif membuka kelas bagi publik yang diselenggarakan daring.

Panggilan terbuka Ekspresi Tari Virtual dapat diikuti oleh penari tradisi, guru tari tradisi, dan koreografer kreasi baru maupun penari kontemporer.

Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta dan Indonesia Dance Network bekerjasama dengan Kemendikbud meluncurkan Saweran Online.

Tahun ini, panggung-panggung perayaan itu muncul dalam bentuk virtual. Tari lantas tak sekadar serangkaian gerak yang ditata menjadi sebuah koreografi.

Mengandalkan jaringan internet melalui Zoom, perayaan hari tari lintas negara itu menampilkan lebih dari 40 karya dari berbagai seniman tari.

Peringatan hari tari dunia yang jatuh tiap 29 April berjalan semarak walau berlangsung di tengah pandemi Korona.

Vertical Recall terinspirasi oleh Waiting for Godot karya Samuel Beckett. Karya Melati Suryodarmo ini dipentaskan daring di kanal Youtube Komunitas Salihara.

Distance Parade atau Parade Jarak Jauh menampilkan 40 karya tari tunggal terpilih melalui undangan terbuka dan akan dipentaskan daring.

Seniman tari antero dunia tidak berhenti berkarya kala wabah Covid-19 belum reda. Karya mereka makin banyak yang dibagikan melalui media daring.