Bpptkg

BPPTKG menyebutkan Gunung Merapi mengeluarkan 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 600 mete pada Senin (11/1)

Gunung Merapi keluarkan awan panas guguran dengan tinggi kolom 200 meter dari puncak ke arah hulu Kali Krasak sejauh 600 meter pada Sabtu (9/1)

Data-data BPPTKG menunjukkan Gunung Merapi telah memasuki fase awal erupsi. Ditandai dengan munculnya lava pijar, guguran, dan sudah ada awan panas

BPPTKG menyatakan, Gunung Merapi mengalami 24 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Rabu (9/12) mulai pukul 00.00–24.00 WIB

BPPTKG perkirakan Gunung Merapi akan mengalami erupsi yang bersifat efusif. Letusan dapat terjadi sewaktu-waktu itu memiliki kesamaan dengan erupsi 2006

Tim Reaksi Cepat BPBD Jogjakarta pantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui udara dengan menggunakan helikopter pada Jumat (27/11)

Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta mendeteksi terjadi deformasi atau perubahan bentuk pada Gunung Merapi.

BPPTKG menyebutkan, Gunung Merapi mengalami 19 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Jumat (13/11) mulai pukul 00.00–06.00 WIB.

Ada tiga padukuhan di Sleman, Jogjakarta, yang berjarak 5 kilometer dari Gunung Merapi. Dan, di sana ada 160 kelompok rentan yang jadi prioritas diungsikan dulu

BPPTKG menyebutkan aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan berdasar hasil pemantauan selama sepekan

BPPTKG sebut, erupsi yang diperkirakan terjadi di Gunung Merapi tidak akan sebesar pada 2010. Berdasar data, waktu erupsi Gunung Merapi berikutnya makin dekat

BPPTKG nyatakan pertumbuhan kubah lava Gunung Merapi hingga saat ini masih stabil. Gunung Merapi masih ditetapkan dalam tingkat aktivitas waspada atau level II

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, Gunung Merapi mengeluarkan guguran pada Rabu (15/7) sekitar pukul 18.29

“Erupsi tadi pagi pukul 10.46 WIB, merapi mengalami erupsi dengan tinggi 5.000 meter atau 5 kilometer,”

Warga lereng Merapi terutama yang merasakan keganasannya, berharap Tetenger yang ada di Dusun Bakalan, Desa Argomulyo. Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman