JawaPos.com – Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin meminta agar pemerintah daerah menyinkronkan program-program kesehatan dengan pemerintah pusat dalam rangka mencegah stunting. Salah satu program fokusnya yaitu memberikan intervensi pada pemenuhan gizi pada ibu hamil dan bayi berusia 6-24 bulan.
“Karena program kesehatan itu banyak, kita fokus ke dua grup, ibu hamil karena risiko paling tinggi sebelum melahirkan dan grup bayi 6-24 bulan karena disitu dia butuh makanan tambahan di luar ASI,” ujar Budi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (1/2).
Dua kategori tersebut menurutnya memang rawan menimbulkan anak stunting. Pasalnya, kata Budi, dua kategori itu memiliki kebutuhan yang spesifik seperti harus ada protein hewani berupa telur, ikan, susu, daging ayam, hingga daging sapi agar terhindar dari stunting.
“Nah kita sudah duduk dengan pak gubernur, gimana kita mengeksekusi spesifik ke ibu-ibu jangan sampai saat hamil sampai kurang gizi,” tegasnya.
Hal serupa juga mesti ditekankan pada anak-anak yang sudah lahir, terutama usia 6-24 bulan. Anak tersebut mesti diberikan perhatian khusus agar tidak sampa kurang gizi.
“Gimana monitoringnya sehingga kita bisa identifikasi secara dini. Jangan sampai stunting,” ucap Budi.
Jika sampai akhirnya pengawasan tersebut luput hingga membuat kasus stunting kadung terjadi, Budi mengatakan bahwa saat anak tersebut sudah masuk usia SMP akan membuat sulit penanganan.
“Saya bilang kayak kunker stadium 4, 5, harusnya diidentifikasi stadium 1 sebelum stunting dicegah. Kalau sudah stunting, kesembuhannya rendah sekali,” tegasnya.