JawaPos.com – Awal Februari lalu, menjadi hari yang bersejarah bagi para pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro, Jogjakarta. Pasalnya, mulai tanggal tersebut, seluruh PKL Malioboro yang semula penuh sesak di emperan toko sepanjang Jalan Malioboro sampai Stasiun Tugu, Yogyakarta menempati lokasi baru yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).
Relokasi ini membuat wajah Jalan Malioboro berubah. Betapa tidak, selama puluhan tahun berjualan di emperan toko, tumbuh dan berkembang menjadi semacam ikon dan kekhasannya sendiri, suasana Malioboro kini total berganti.
Tepi jalan (sisi kanan dari arah Stasiun Tugu) yang semula dipenuhi PKL, kini steril dan bersih dari pedagang. Bagian sisi kiri (depan hotel Grand Inna) juga tak luput dari sentuhan relokasi. Area ini yang sebelumnya padat pedagang makanan, kini bersih. Ikut direlokasi ke tempat yang baru.
Jalan Malioboro yang sebelumnya penuh dengan berbagai jenis dagangan untuk dibeli sebagai tanda telah berkunjung ke Jogja membawa kenangan tersendiri bagi Tisha, pelancong asal Jakarta Timur yang baru sempat berlibur hari ini, Sabtu (13/5).
Dirinya turut mengenang suasana Malioboro dulu dan kini, suasana saat dulu ramai pedagang, hiruk pikuk namun kini lengang. “Kaya kehilangan nyawa aja, sih,” kata Tisha saat dijumpai JawaPos.com di sekitaran Jalan Malioboro.