WADA

“Saat ini, Merah Putih terancam tak bisa berkibar lagi. Jika masalah ini tidak bisa diselesaikan sebelum 23 Juni,” kata Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari.

Sanksi dari WADA sudah dicabut, tapi tim masih bekerja dengan tugas berikutnya hingga tuntas.

Kamis malam waktu Montreal Lembaga Anti-Doping Dunia (WADA) resmi mencabut sanksi kepada Indonesia. Selain Indonesia, hukuman pada Thailand juga dicabut.

Okto sukses mengupayakan Merah Putih bisa berkibar pada Februari mendatang di berbagai ajang. Apresiasi tersebut diutarakan lifter peraih empat medali Olimpiade

Dengan pembebaskan sanksi ini, Okto memastikan bahwa bendera Merah Putih bisa kembali berkibar. Indonesia juga bisa kembali menjadi host ajang internasional.

Pada 7 Oktober 2021, WADA menjatuhkan sanksi terhadap LADI karena gagal memenuhi ambang batas pengujian doping.

Sanksi WADA kepada Indonesia meliputi tiga bagian.

Berdasarkan laporan Gugus Tugas atau Tim Akselerasi Pencabutan Sanksi, WADA sudah menujukkan ke arah yang positif.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penyelesaian Sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) berangkat ke markas regional WADA Eropa di Lausanne, Swiss hari ini (7/12).

Ketua Satgas Percepatan Penyelesaian Sanksi Raja Sapta Oktohari mengatakan bahwa yang menjadi kendala Indonesia adalah komunikasi, administrasi, dan teknis.

FIBA Asia Cup akhirnya dijadwalkan ulang pada 12–24 Juli 2022. Panitia pelaksana sudah menyiapkan mekanisme kehadiran penonton untuk turnamen itu.

Komisi X DPR telah memanggil Lembaga Antidoping Indonesia (LADI) dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) pada Senin (8/11).

Di tengah persoalan sanksi Badan Antidoping Dunia (WADA), Indonesia resmi menjadi kandidat tuan rumah World Beach Games (WBG) 2023.

Dampak sanksi Badan Anti-Doping Dunia (WADA) juga bisa berimbas ke perhelatan FIBA Asia Cup 2021. Harusnya ajang tersebut dihelat pada 17-29 Agustus lalu.

Opsi menghadirkan penonton dalam lanjutan Liga 1 2021–2022 dibahas serius oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru. Kemarin (22/10) hal itu juga dibicarakan.