THR Surabaya

Janji untuk bisa mendapatkan rumah susun alias flat membuat para seniman Taman Hiburan Rakyat (THR) bersemangat untuk berpindah data kependudukan.

Polemik terkait penggusuran seniman di THR, tampaknya, bakal happy ending. Dinas kebudayaan dan pariwisata (disbudpar) telah mendata para seniman di sana.

Taman Hiburan Surabaya atau yang lebih akrab disebut THR menjadi perbincangan hangat akhir-akhir ini karena adanya somasi dari pemkot kepada para seniman

Seniman yang selama ini meramaikan Taman Hiburan Rakyat (THR) mengadukan persoalan mereka ke Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya ikut buka suara terkait kondisi seniman yang tinggal di Taman Hiburan Rakyat (THR).

Arjuna menambahkan, di dalam THR banyak yang tidak sesuai ketentuan semestinya. Misalnya, banyak penghuni liar, bangunan liar, dan stan usaha yang tidak sesuai.

TETAP EKSIS: Ludruk Irama Budaya memainkan lakon Babad Alas Suroboyo saat pertunjukan
pada Sabtu malam (25/5) di Taman Hiburan Rakyat (THR). (Robertus Risky/Jaw

Para seniman Taman Hiburan Rakyat (THR) terus berjuang mengadukan nasib mereka. Kemarin DPRD Surabaya memfasilitasi mereka dengan Kejaksaan Negeri Surabaya.

Persoalan pengambilan gamelan dan penutupan gedung di Taman Hiburan Rakyat (THR) Surabaya ternyata tak jauh berbeda dengan Wisma Persebaya.

Titik menuturkan, para seniman itu dengan segala keterbatasan ingin tetap melestarikan budaya. Mereka rajin latihan dan pentas tiap pekan.

Seniman yang selama ini aktif di Taman Hiburan Rakyat (THR) kembali menjerit. Mereka tidak habis pikir dengan larangan tidak boleh berlatih di Gedung Pringgodani