Pinjol ilegal

Kegiatan sektor jasa keuangan yang tanpa izin bakal mendapatkan hukuman berat. Pertama, denda bisa sampai Rp 1 triliun, dan kedua, pidana penjara.

Kasus pinjaman online (pinjol) ilegal tidak sedikit menghadirkan korban yang terlilit utang puluhan hingga ratusan juta rupiah.

Ditemukan 18 entitas yang melakukan penawaran investasi tanpa izin dan 105 platform pinjol ilegal yang berpotensi merugikan masyarakat.

Sejak 2018, Satgas Waspada Investasi (SWI) telah memblokir 4.160 aplikasi pinjaman online (pinjol) ilegal. Khusus periode Januari sampai Agustus 2022, ada 426.

OJK Jogjakarta menerima sebanyak 73 pengaduan masyarakat karena menjadi korban pinjaman online (pinjol) ilegal sejak Januari hingga Juni

Pelaku industri teknologi finansial menilai masyarakat perlu semakin waspada supaya tidak berurusan dengan aplikasi pinjaman online ilegal.

Polda Metro Jaya mengungkap puluhan aplikasi pinjaman online (pinjol) ilegal yang beroperasi di Jakarta.

Para tersangka mengancam menyebarkan data diri peminjam ke seluruh kontak saat menagih hutangnya sehingga membuat nasabah takut.

Pekan lalu, SWI juga telah memanggil influencer yang memasarkan produk broker ilegal OctaFx. Yakni, Ida Bagus Aswin P. alias Gus Aswin.

Setiap entitas yang dihentikan kegiatannya oleh SWI diperintahkan untuk mengembalikan kerugian masyarakat.

SWI telah menutup 3.989 pinjol ilegal sejak tahun 2018 hingga April 2022.

“Berdasarkan laporan tersebut telah dilakukan penangkapan terhadap empat tersangka di wilayah Jakarta Selatan,” ujar Ramadhan kepada wartawan, Kamis (31/3).

Gubernur Jatim minta masyarakat, utamanya pelaku UMKM untuk tidak mudah tergiur dengan penawaran pinjaman online ilegal

Pinjaman online (pinjol) ilegal menjadi tantangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan penegak hokum baik dari sisi pidana maupun perdata

“Sebab yang halalnya ini terpenuhi atau tidak. Dalam praktiknya, kegiatan pinjol ilegal ini tidak memenuhi syarat tersebut,” kata Mafhud MD.