Kumpulan sajak
Lanskap Gus Mus
lanskap gus mus lanskap kiai malakah yang tak suka pamer dalil kala berkhotbah ayat suci dan hadis nabi meresap dalam diri tak perlu legitimasi syar’i apal
Berita Hari Ini
Lanskap Gus Mus
lanskap gus mus lanskap kiai malakah yang tak suka pamer dalil kala berkhotbah ayat suci dan hadis nabi meresap dalam diri tak perlu legitimasi syar’i apal
Elegi Seorang Ayah yang Dilanda Sakit Tua
Elegi Seorang Ayah yang Dilanda Sakit Tua/ Andai mampu bertukar peran dengan anak lelaki di medan perang,
Fayakun
Demi malam apabila menguarkan bau tanah basah telah kami diangkan air mata, lintuh dalam dada ke dalam wajan belanga
Galahku Janur Kuning
Bintang kugalah, bulan kudapat Galahku janur kuning Kakak sirna kian jauh Sejauh alun-alun
Apakah Melahirkan Nikmat?
tidak, kapan lagi air mata tindih-tindihi seluruh isi hati yang diagnosis dirinya sakit? tutup pandangan dari pluto, dan putar
Hujan Hanya Turun
hujan membuatmu mematung. padahal dia hanya air yang turun. di antara ambang pintu percikan air tipis selalu seperti kebahagiaan.
Sajak: Cianjur Bermula, Satu Kali Lagi
Tembang Cianjuran lamat-lamat mengalun dari langit yang jauh, memanggil kenangan akan hijau sawah, Hamparan butir padi yang bernas, juga cerita tentang kuda
Sajak: Hujan di Hari Imlek
Jiu, bermacam bunga bakung telah kau persembahkan pada perayaan bait merah bekal melumpuhkan gelap dan mengempiskan rencana jahat.
Lusan
Lusan Siang tadi, Bapakmu menggali lahad, tubuhmu lekas terbaring dijaga adat. Kakak sulung pulang, kantung matanya hitam, menjaga jelaga keluarga(mu)
Sebelum Hilang
Sebelum pergi dia sempat bilang. ’’Kau tak usah heran, ya. Ada orang- orang yang dilahirkan ke dunia ini hanya khusus untuk berlagak, makan
Kanjuruhan
Apa yang bisa kita pahami dari malam yang runtuh dan patah mungkin esoknya benih pecah dan lusa tunas mengintip di pagi terbit Seolah bisa kita duga
Studi tentang Ketidakpastian
Penutup kepalaku terbuat dari pertanyaan imitasi ketika relasi antara permintaan dan kelangkaan dipermainkan pasar. Aku membelinya dari pedagang
Samudra Tanda
di lautan tanah airku akulah ikan yang menjadi saksi bagi kapal-kapal beragam bendera melintas di tengah samudra, mengabarkan kasih sayang semesta
alap-alap as pelor
’’alap-alap, kami sekeropok alap-alap, kami terbang lajak di ketinggian, dan menyahuti mangsa, maka begitulah kami sergap pemilik pabrik gula, dua tentara
Tagesak Batunak
seperti terimbau bisik-bisik jalar akar setelah tidur panjang kulup segera tegak dari rebah paling malas menengok hari berjalan kayu-kayu patah