Jaringan jad

Penemuan bahan peledak jenis TNT, senjata api, dan amunisi di Bandung terus ditelusuri. Terdapat dugaan bahwa barang berbahaya itu merupakan barang inventaris.

Tim Detasemen Khusus 88 Polri telah menangkap enam terduga teroris di wilayah Solo, Jawa Tengah. Mereka merupakan kelompok JAD dari Kelompok Subchan di Kendal

Ciri dari jaringan JADKN yakni melakukan aksi secara tunggal atau lonewolf. Mereka juga melakukannya tanpa perintah. Jaringan ini tidak memiliki pemimpin.

“Kedua ini masuk ke dalam individu dari sleeping sel,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di kantornya, Jakarta.

Tak hanya memburu yang kabur, polisi mencari mereka yang diduga terlibat jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Kabiro Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, Agus merupakan jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang terlibat kasus bom Surabaya.

“Dua orang kami amankan, inisial S dan H. Keduanya sama-sama anggota JAD. Keduanya ditangkap terkait kasus terorisme di Tambun, Bekasi,” ujar Kapolda.

“Kita coba cek dulu database orang-orang yang terafiliasi JAD. Karena database itu bisa saja berubah. Selama ini mereka ini kan sel-sel tidur ini.”

“Saya sangat dekat dengan orang-orang tercinta di Indonesia, khususnya dengan komunitas Kristen di kota Surabaya dan saya sangat terpukul oleh serangan itu.”

Dua pelaku pembakaran Mapolres Dharmasraya, Sumatera Barat, Minggu (12/11) malam, diduga merupakan jaringan teroris kelompok Jamaah Ansar Daulah (JAD)

JawaPos.com – Polres Banyumas telah menangkap Muhammad Ibnu Dar (22), warga Karangaren RT 2 RW 1 Kutasari, Purbalingga. Dia adalah peaku penyerangan Polres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah pada Selasa (11/4) kemarin.Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa Muhammad Ibnu Dar terindikasi…