Hari guru nasional

Dua perubahan besar sedang dipersiapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, yakni terkait dengan ujian nasional (UN) dan guru.

Kualitas proses belajar ditentukan dua faktor. Kompetensi guru dan kesiapan siswa untuk belajar. Kurikulum 2013 yang dipakai saat ini perlu diperbaiki.

Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim penuh inspirasi. Mendikbud mendorong para guru untuk melakukan perubahan kecil.

Masalah kesejahteraan guru sedikit demi sedikit teratasi. Bukan hanya di sekolah swasta, melainkan juga di sekolah negeri.

FUNGSI guru sebagai pendidik menjadi tidak optimal karena urusan administratif. Pembelajaran berjalan sekadarnya. Siswa mau paham atau tidak terhadap pelajaran.

Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi menyatakan, guru tidak bisa hanya dipidatokan bahwa guru adalah profesi mulia yang sangat penting untuk mendidik anak bangsa.

“Kami sukarela, semua gratis. Saya tidak keberatan (tidak digaji), saya senang karena ada kepuasan batin”

“Saat ini, jumlah guru madrasah itu ratusan ribu, belum lagi guru ngaji di masjid dan musala yang banyak sekali. Mereka rata-rata luput dari perhatian negara.”

Penyanyi Tompi berpendapat bahwa Hari Guru Nasonal adalah momen penting untuk mengkritisi kebijakan pendidikan.

Puan mendorong pemerintah segera mengangkat para guru honorer yang dinyatakan lulus tes pada Februari 2019 sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Pada Hari Guru Nasional 2019, Mendikbud Republik Indonesia Nadiem Makarim mengajak para guru untuk melakukan perubahan.

Hari ini, tepat saat peringatan Hari Guru Nasional, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim akan membacakan pidato.

Saya (Nadiem Makarim) ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Naskah pidato peringatan Hari Guru Nasional yang disusun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim ramai dibahas warganet sejak pagi kemarin.