Bpjs kesehatan

Surabaya memiliki ratusan fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani jutaan peserta BPJS Kesehatan. Namun, hanya sebagian faskes bisa menangani kasus sulit.

Data yang dimiliki BPJS Kesehatan sangat besar dan bisa dimanfaatkan untuk menunjang seluruh lembaga pendidikan yang ingin melakukan penelitian.

Sejak 1 April 2021, Surabaya menyandang status universal health coverage (UHC). Dalam program tersebut, 95 persen warga Surabaya sudah terdaftar sebagai peserta

Undang-Undang SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional) termasuk bagian yang direvisi dalam RUU Kesehatan, isinya adalah hal-hal teknis yang ada dalam Perpres.

Berdasar catatan Kemenkes dan BPJS Kesehatan, jantung adalah penyakit yang memiliki klaim paling besar. Sepanjang 2019-2021, hingga Rp 30,32 triliun

Anggota DPRD Surabaya Zuhrotul Mar’ah mengapresiasi kinerja Wali Kota Eri Cahyadi berhasil mencapai cakupan Universal Health Coverage (UHC)

Surabaya menjadi salah satu kota yang menerima penghargaan universal health coverage (UHC) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Jakarta.

Pemkot Surabaya sukses mencapai cakupan Universal Health Coverage (UHC) 96,89 persen. Pemkot raih penghargaan UHC Award

Jumlah penduduk Indonesia yang sudah dijamin akses layanan kesehatan melalui Program JKN-KIS sudah mencapai sebanyak 252,1 juta jiwa.

BPJS Kesehatan mengumumkan jumlah peserta per 1 Maret lalu ada 252,1 juta jiwa atau 90 persen dari penduduk Indonesia. Target peserta pada 2024 nanti 98 persen.

Dalam aksi kali ini, Partai Buruh juga menuntut DPR untuk segera membatalkan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan.

Program JKN terus memberikan banyak manfaat bagi para pesertanya, mulai dari kemudahan akses sampai dengan kepastian memperoleh layanan kesehatan.

Program Donasi JKN dikembangkan BPJS Kesehatan dengan harapan masyarakat yang belum memperoleh perlindungan jaminan sosial kesehatan bisa segera terdaftar.

BPJS Kesehatan menyatakan, ada 200 juta lebih penduduk Indonesia yang tergabung dalam program JKN

Salah satu penyebab terjadinya obesitas adalah tingkat konsumsi Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) yang kian meningkat.