Berita hoaks

Informasi palsu seputar mudik dan arus balik masih saja bertebaran di media sosial. Mayoritas informasi itu beredar melalui aplikasi TikTok, lalu disebar ulang.

Meskipun arus mudik dan balik sudah berakhir, kabar palsu soal mudik masih luas bertebaran di media sosial. Katanya, ada rombongan pemudik kecelakaan beruntun.

Yaqut mengatakan, agama dan Kementerian Agama adalah isu yang cukup seksi untuk dijadikan sasaran pembuat berita hoaks.

Produsen hoax kali ini menyerempet masalah ibadah. Yakni mengabarkan informasi palsu berisi Wapres Ma’ruf Amin sedang rukuk dan sujud saat salat Jenazah.

Kabar bombastis memang perlu diwaspadai, jangan-jangan hoax. Misalnya, ada 25 orang yang dikabarkan meninggal dunia karena tertimpa tenda pernikahan.

Tidak sedikit kabar viral yang ditunggangi informasi palsu. Apalagi, dibumbui keterangan yang mengada-ada dengan tujuan tertentu.

Isu dana haji digunakan untuk pembangunan ibu kota negara (IKN) masih saja beredar di media sosial (medsos). Informasi itu beredar dengan keterangan berbeda.

Isu jabatan presiden menjadi tiga periode masih banyak ditemui di media sosial. Misalnya, posting-an akun Facebook Hardika Andriawan.

Produsen hoax rupanya tak kehabisan bahan untuk menyebar kegaduhan. Mereka bahkan memanfaatkan nuansa mudik Idul Fitri.

Fenomena ”korban yang dijadikan tersangka” dimanfaatkan untuk memancing netizen masuk ke tautan blog yang berisi banyak iklan.

Poin-poin yang diklaim sebagai kesimpulan dari putusan MA tersebut adalah tidak benar adanya alias hoaks!

Blog cerita-rakya.my.id yang mengabarkan seorang istri yang menyiram suami saat berbuka puasa. Penyebabnya, sang suami hanya membawa uang Rp 30 ribu.

Demo mahasiswa 11 April lalu rupanya masih menyisakan banyak kabar palsu. Contohnya informasi yang menyebar menggunakan capture kiriman Twitter.

Informasi yang satu ini cukup membuat heboh dunia maya. Pasalnya, informasi tersebut mengabarkan seorang driver ojek online yang memilih dihajar begal.

Kabar menyesatkan yang mencatut logo media masih ditemui di media sosial. Misalnya, pencatutan CNN Indonesia yang seolah-olah mengabarkan peristiwa demonstrasi.