Anak anggota dprd bekasi

Komisioner KPAI Jasra Putra mengingatkan banyak dampak negatif atas pernikahan dini tersebut, termasuk suami yang berstatus tersangka yang akan dipenjara.

Selain proses hukum yang harus tetap berjalan, pihak pelaku juga perlu untuk mengganti kerugian kepada korban.

Pernikahan yang didasari oleh adanya tindak pemerkosaan itu tidak benar. Pasalnya, ada pemaksaan dalam hal pernikahan kepada korban.

P2G menuntut agar pelaku tetap diproses secara hukum. Jangan sampai wacana pernikahan menggugurkan kasus pidana yang dilakukan anak anggota DPRD Bekasi itu.

“Jelas pelaku harus dihukum berat, karena sering kali dalam hukum kita saat terjadi perdamaian, case closed (kasus ditutup, Red),”

Pernikahan atas kasus kekerasaan seksual yang menimpa remaja berinisial PU, 15, dari AT, 21, yang seorang anak anggota DPRD Bekasi bukanlah solusi.

Ayah korban menyinggung pernyataan AT saat konferensi pers di Polres Metro Bekasi Kota yang menyatakan dirinya tidak ada rasa sayang terhadap anaknya, PU.

Pelaku persetubuhan anak di bawah umur AT, 21 yang merupakan Anak anggota DPRD Bekasi, menyatakan siap bertanggung jawab, dengan cara menikahi korban.

AT, anak anggota DPRD Bekasi, mengaku jika korban sudah menjajakan diri lebih dulu di media sosial sebelum mereka berhubungan.

Pelaku persetubuhan anak di bawah umur, AT, 21, membuat pengakuan atas kasus yang menimpanya.

Polres Metro Kota Bekasi resmi melakukan penahanan kepada AT, 21, pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur.