Act

Pendiri sekaligus mantan Presiden Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin divonis tiga tahun enam bulan atau tiga setengah tahun penjara

Sebanyak Rp 117 miliar diselewengkan oleh para terdakwa termasuk Ibnu Khajar. Sehingga bantuan untuk keluarga korban hanya sebagian kecilnya saja.

Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana mengatakan, dakwaan berdalih pada berita acara pemeriksaan (BAP) yang dikirim penyidik.

Ahyudin bersama Ibnu Khajar dan Hariyana disebut hanya menggunakan sebagian kecil dana dari The Boeing Company sebagai kompensasi korban jatuhnya Lion Air

Pendiri yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ahyudin mendapat gaji fantastis saat menjabat sebagai President Global Islamic Philantrophy.

Jaksa menyebut, penyelewengan dana ini terkait dana CSR dari Boeing untuk ahli waris korban jatuhnya Lion Air JT-610.

Kejaksaan telah menyatakan berkas perkara untuk 3 tersangka telah lengkap. Ketiganya yakni Ahyudin, Ibnu Khajar, dan Hariana Hermain.

Kejagung menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti atau tahap II perkara dugaan tindak pidana penggelapan dalam jabatan di Yayasan ACT

Baznas selalu memastikan dana yang disalurkan masyarakat sesuai dengan peruntukkannya

Bareskrim Polri telah menyelesaikan berkas perkara kasus dugaan penyelewengan dana oleh yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) diduga menyelewengkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Boeing mencapai Rp 107,3 miliar.

Dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Boeing untuk korban jatuhnya Lion Air JT-610 diduga yang diselewengkan mencapai Rp 107,3 miliar.

Perjanjian kerja sama (PKS) antara ACT dan Koperasi Syariah bunyinya memang seperti itu (pemberian dana pembinaan UMKM), tapi faktanya merupakan pembayan utang

Bareskrim Polri resmi menetapkan empat orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan penyelewengan dana di yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT).