Hari Ke-2 Mandiri Jawa Pos Property Week 2022

Fengsui Bisa Tentukan Lingkungan yang Cocok

30 Juli 2022, 10:21:28 WIB

JawaPos.com – Tidak semua tanaman bisa tumbuh di tanah yang gembur. Kaktus justru butuh tanah yang kering dan tandus. Cocoknya tanaman dengan habitat untuk hidup, sama seperti manusia yang membutuhkan fengsui sebagai penentu kecocokan diri dan tempat tinggal. Itulah yang dipaparkan Dr Mauro Rahardjo dalam talk show Apa Itu Fengsui pada acara Mandiri Jawa Pos Property Week 2022 di Ciputra World Surabaya kemarin (29/7).

”Nah, ada lima elemen penting dalam diri seseorang yang harus diseimbangkan dengan lingkungannya,’’ papar Mauro.

Penentuan elemen penting itu bisa didasarkan pada jam lahir dan tanggal lahir. Tiap bagian memiliki perwakilan elemen sendiri. ”Misalnya, yang lahir di Februari hingga April itu terjadi di musim semi. Jadi, kuat unsur kayunya,’’ ucap alumnus Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan itu.

Begitu pula jam kelahiran, tanggal kelahiran, dan tahun kelahiran. Masing-masing berkaitan dengan elemen tersendiri.

Elemen-elemen tersebut bisa digabungkan untuk melihat elemen apa yang masih kurang. ’’Mana yang paling kecil jumlahnya, itu yang harus diimbangi dalam rumah,’’ tuturnya.

Cara mengimbangi elemen bisa dengan menambahkan warna tertentu lewat cat dan perabotan. Bagi yang kekurangan elemen air, penghuni rumah bisa menambahkan kolam buatan atau air mancur. ’’Bisa memainkan warna biru untuk dinding dan warna perabotan yang dipilih,’’ jelasnya.

Produk Unik Bisa Tarik Pembeli

PENGEMBANGAN produk hunian dituntut makin peka dengan kondisi saat ini. Walaupun secara angka ekonomi Indonesia cukup baik, kondisi properti masih menghadapi tantangan. ”Harga tanah yang mahal ini memang jadi tantangannya,’’ jelas konsultan properti Sonny Therik dalam Temu Arsitek: Tantangan Properti ke Depan dalam Pengembangan Produk di Mandiri Jawa Pos Property Week 2022, Ciputra World, Surabaya, kemarin (29/7).

Dampaknya, ukuran produk hunian tak seluas zaman dulu. ”Milenial ini kemudian beradaptasi. Ukuran rumah mereka tak bisa seluas ukuran rumah orang tua mereka,’’ sambung Sonny.

Arsitek Budhi Harmunanto mengatakan, pihaknya sudah mendesain banyak rumah kecil karena permintaan yang terus masuk. Sebagai respons terbatasnya tanah saat ini, Budhi mengatakan bahwa hunian vertikal sebenarnya banyak ditawarkan sebagai solusi, tetapi rumah tapak masih menang pamor.

Menurut Budhi, rumah tumbuh bisa jadi pilihan. Dengan tanah yang terbatas, pemilik rumah bisa mengembangkan hunian ke atas sesuai kebutuhannya.

Editor : Dhimas Ginanjar

Reporter : dya/c6/git

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads