JawaPos.com – Salah satu gang di kawasan Kelurahan Dukuh Setro mendadak geger. Itu datang dari salah satu rumah yang menjadi pusat perhatian warga. Suasana semakin ramai karena beberapa warga di sana tampak menangis histeris. Ternyata, pemilik rumah, Aisyah, tengah kalut dan bingung. Anaknya, Doni, menghilang begitu saja.
Padahal, sekitar pukul 10.00 bocah 3 tahun itu masih bermain di teras rumah. Tidak ada yang tahu. Begitu juga kakaknya yang berusia 7 tahun.
Semua panik. Setiap sudut rumah sudah diobok-obok. Lemari, bawah kasur, hingga tandon air. Hasilnya nihil. Keluarga pun melapor ke kelurahan.
’’Sekitar jam 14.00, ibunya ke kantor Kelurahan Dukuh Setro sambil menangis bilang kalau anaknya hilang. Sudah dicari nggak ketemu. Kami pun berkoordinasi dengan bhabinkamtibmas dan Command Center 112 untuk menyebar informasi,’’ ujar Projopati Kelurahan Dukuh Setro Hariyadi Santoso.
Saking gupuh-nya, berbagai cara ditempuh keluarga Doni. Salah satunya, mencari petunjuk ke dukun.
’’Jadi, dengan agak memaksa, sang ibu meminta kami bergerak ke sana. Akhirnya, kami ke sana dengan beberapa warga. Nyegat sesuai dengan petunjuk dukun,’’ terangnya.
Namun, hasilnya tetap nihil. Patroli ke gang-gang sempit juga dilakukan tiga pilar kelurahan, tetapi nihil.
’’Lha, tiba-tiba pas lagi serius mantau WA dan koordinasi dengan teman-teman, ibunya Doni ini telepon sambil sedikit cengengesan. Anaknya ketemu di lemari,’’ cerita Hariyadi sambil menahan tawa.
Memang keluarga sudah mencari di lemari tersebut. Namun, tidak sampai detail hingga ke balik baju. Apalagi suasana waktu itu sedang panik. Doni meringkuk tertidur di sana.
’’Ya lega juga, plong rasane. Di-prank dukun tibak’e. Wis, mulai waktu itu saya lebih percaya pesulap merah,’’ terang Hariyadi terkekeh.