JawaPos.com- Kasus percobaan penculikan anak saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM), mesti mendapat atensi serius sejumlah pihak. Terutama para orang tua. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Pemkot Surabaya Supomo pun turut prihatin dengan peristiwa tersebut.
Dia kembali mengingatkan agar para wali murid benar-benar komitmen selama PTM berlangsung. “Kita sudah berkali-kali menekankan bahwa siswa harus diantar jemput oleh orang tuanya,” tutur Supomo, Rabu (20/10).
Selain masih pandemi, komitmen antar-jemput orang tua atau pihak keluarga itu juga mengantisipasi potensi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Supomo menyatakan, pihak sekolah juga sudah diminta untuk turut melakukan pengawasan terhadap para siswa.
Demikian juga para guru. Supomo juga berharap para guru ikut memastikan bahwa anak didiknya benar-benar telah diantar-jemput oleh orang tua atau keluarganya. “Walaupun toh rumahnya dekat. Tetap, kami minta harus diantar-jemput. Itu salah stau komitmen yang kita minta dulu ke sekolah sebelum menggelar PTM,” terangnya.
Bahkan, lanjut Supomo, pihaknya juga meminta agar para orang tua murid tidak memakai jasa ojek online (ojol) dalam mengantar maupun menjemput anaknya ke sekolah. Komitmen itupun sudah dituangkan dalam pernyataan tertulis. “Ada suratnya. Yang jelas itu wajib diantar jemput orang tua,” tegasnya.
Mantan kepala dinas sosial itu memastikan akan terus mengevaluasi kembali pelaksanaan PTM. “Ini kami masih cek ke kepala sekolah bersangkutan. Yang jelas, kami akan evaluasi PTM dan terus mengingatkan kembali komitmen-komitmen yang sudah disepakati,” jelasnya.