JawaPos.com – Pemkot tidak mau terlena meski asesmen situasi penanganan Covid-19 sudah berstatus PPKM level 1. Langkah pencegahan terus dikakukan. Khususnya dalam membantu percepatan vaksinasi di wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, bantuan mobil vaksin keliling tetap jalan. Jumlahnya 32 unit. Perinciannya, 22 mobil dari Polrestabes Surabaya dan 10 unit dari Pemkot Surabaya. ”Bantuan ini (mobil vaksin keliling, Red) tidak akan ditarik. Tetap jalan,’’ jelas Eri.
Menurut dia, mobil vaksin keliling sangat penting untuk mempercepat jangkauan imunisasi aglomerasi. Khususnya di kabupaten/kota yang masih kurang. Salah satunya Kabupaten Bangkalan. Jika vaksinasi di semua daerah aglomerasi sudah maksimal, herd immunity diharapkan bisa terbentuk. Apalagi tingkat mobilitas penduduk di wilayah Gerbangkertosusila sangat tinggi.
”Ini juga menjaga Kota Surabaya. Kalau penduduk wilayah lain masuk Surabaya, kan bisa mengurangi risiko karena sudah divaksin,’’ imbuh Eri.
Tidak hanya untuk menjaga kesehatan antarwarga. Pertumbuhan dan pergerakan ekonomi antarkota juga akan saling menguatkan. Apalagi aktivitas perekonomian kota-kota di Gerbangkertosusila terkait erat.
Misalnya, banyak aktivitas industri di wilayah Gresik atau Sidoarjo yang terhubung langsung dengan Kota Surabaya atau sebaliknya. Nah, saling ketergantungan itu mengakibatkan tingginya tingkat mobilitas dan interaksi antarorang. ”Sehingga kita harus tetap bersama. Aglomerasi ini saling menguatkan,’’ imbuh Eri.
Cakupan vaksinasi memang menjadi salah satu syarat bagi kabupaten/kota untuk menurunkan kondisi asesmen penanganan Covid-19. Termasuk dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 53/2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, Level 3, dan Level 2 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali. Dalam regulasi itu disebutkan, capaian total vaksinasi dosis pertama dan vaksinasi dosis pertama lanjut usia di atas 60 tahun menjadi indikator penilaian.
Penurunan level kabupaten/kota dari PPKM level 3 menjadi level 2 misalnya. Capaian total vaksinasi dosis pertama minimal 50 persen dan vaksinasi dosis pertama lanjut usia minimal 40 persen. Kemudian, untuk penurunan dari PPKM level 2 menjadi level 1, capaianvaksinasi dosis pertama minimal 70 persen dan vaksinasi dosis pertama lanjut usia minimal menjangkau 60 persen.