JawaPos.com- Langkah kaki Mike tampak terburu-buru menuju bioskop. Namun, pintu teater tertutup bagi perempuan 30 tahun itu. Sebab, dia tidak memenuhi syarat. Yakni, harus sudah mendapatkan dua dosis vaksin. Karena baru vaksin dosis pertama, Mike hanya diperbolehkan diperbolehkan masuk ke mal tersebut.
”Ternyata, harus vaksin dua kali,’’ ucap Mike. Hari Wicaksono bernasib serupa. Selepas memindai QR code aplikasi PeduliLindungi, muncul tanda kuning di ponselnya. Dia juga belum mendapatkan vaksinasi lengkap. ”Ya, harus pulang,’’ tuturnya.
Sejak tiga hari lalu, pintu teater di Kota Pahlawan telah dibuka. Sebanyak 19 bioskop kembali memutar film-film pilihan. Namun, karena ada sejumlah pembatasan, jumlah pengunjung pun belum sesuai harapan pengelola tempat hiburan itu.
Area Manager XXI Surabaya Yoyok Santoso menjelaskan, seluruh XXI telah beroperasi pada 16 September lalu. Jumlahnya 15 outlet yang tersebar di berbagai mal di Surabaya. ”Dari evaluasi kami, alhamdulillah lancar,’’ ucapnya.
Sebelum beroperasi, pengelola diminta menyiapkan sejumlah kebutuhan. Mulai menyediakan QR code aplikasi PeduliLindungi, membatasi jumlah penonton di dalam teater, petugas harus mendapatkan dua kali vaksin, hingga memasang air purifier. Sayangnya, antusiasme warga untuk menonton film belum tinggi. ’’Masih sekitar 15 persen hingga 50 persen,’’ tuturnya.
Tempat yang paling banyak dikunjungi penonton adalah bioskop di tengah kota. Pengunjungnya lebih dari 15 persen. Menurut Yoyok, ada satu penyebab belum ramainya pengunjung. Penonton terkendala vaksinasi. Mereka baru mendapatkan satu kali imunisasi. Padahal, syarat menonton di bioskop sudah dua kali suntik vaksin.