”Dalam mikroplastik terdapat senyawa-senyawa aditif seperti phtalat, Bhispenil A, dan Alkylfenol yang bersifat pengganggu hormon. Banyak temuan yang menunjukkan paparan mikroplastik dapat menyebabkan turunnya kualitas sperma dan menopause dini,” terang Eka.
Dia meminta pemerintah untuk melarang dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai seperti sachet, tas kresek, sedotan, dan botol air minum sekali pakai.
Menurut dia, dalam temuan WWF internasional, dalam sehari manusia mengkonsumsi 0,7 gram mikroplastik. Dalam 10 hari 2 lembar plastik seukuran kartu ATM seberat 7 gram dikonsumsi manusia.
”Mikroplastik ini berasal dari air minum dalam kemasan, air minum, seafood, dan makanan yang kita konsumsi setiap hari yang umumnya dibungkus plastik, styrofoam, dan sedotan,” papar Eka.
Saksikan video menarik berikut ini: