JawaPos.com- Keberhasilan Kota Surabaya turun level PPKM sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 53 Tahun 2021, mesti menjadi momentum penting. Terutama menyangkut pemulihan ekonomi. Sebab, hampir dua tahun Kota Pahlawan berjuang melawan pandemi Covid-19
”Selamat! Akhirnya, Surabaya PPKM Level 1. Ini menjadi satu bukti penanganan Covid-19 yang melibatkan tenaga kesehatan, jajaran pemerintah, TNI, Polri, ormas, dan berbagai elemen masyarakat, berhasil dan efektif di bawah kepemimpinan Wali Kota Eri Cahyadi dan Wawali Armudji,’’ ujar Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Selasa (19/10).
Adi, panggilan Adi Sutarwijono, mengakui sejak Maret 2020 praktis semua elemen bergotong royong dan bekerjasama tanpa lelah menghadapi wabah global tersebut. Termasuk bagaimana pihaknya menyaksikan kepedulian warga hingga perusahaan dalam berderma atau berdonasi kepada mereka yang terdampak pandemi. ‘’Praktis begitu tampak semangat kepahlawanan itu,’’ ungkapnya.
Begitu pula saat pelaksanaan vaksinasi. Sejak kali pertama bergulir, semua begitu antusias. Para nakes, TNI-Polri, hingga pihak ketiga tanpa henti menggenjot vaksinasi sebagai satu ikhtiar mengakhiri pendami. Imunisasi itupun berjalan sangat masif. Hingga akhirnya kini telah melampaui standar yang disyaratkan pemerintah.
‘’Kita syukuri hasil positif ini. Mewakili teman-teman di dewan, kami turut mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak,” ujarnya.
Dengan telah turun ke PPKM level 1, setidaknya ada tiga dampak positif yang mesti dikawal. Pertama, penyesuaian berbagai sektor ekonomi. Harapannya, tentu untuk mempercepat upaya pemulihan ekonomi. ”Akan ada banyak penyesuaian-penyesuaian. Misalnya, sejumlah sektor usaha bisa beroperasi dengan peningkatan kapasitas pengunjung, yang semuanya telah diatur dalam Inmendagri,” ujar Adi yang juga ketua DPC PDIP Kota Surabaya itu..
