JawaPos.com- Penanganan banjir tahunan akibat luapan Kali Lamong terus dilakukan. Sejauh ini, pembangunan tanggul parapet oleh pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk tahun anggaran 2021 sudah selesai. Demikian juga pengerukan sedimentasi atau pendangkalan sungai.
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik meyakini bisa menyelesaikan 50 persen hingga 2024. Dia menyatakan, beberapa langkah yang telah dilakukan untuk penanganan Kali Lamong agar tidak kembali meluap, antara lain, melakukan pengerukan dan perbaikan tanggul di Kali Lamong maupun anak sungai.
‘’Saat Kali Lamong meluap beberapa waktu lalu, durasinya tidak lama, sudah cepat surut,’’ ungkap Kepala Dinas PUTR Pemkab Gresik Achmad Hadi.
Selama 2021, tanggul parapet sepanjang 1,5 kilometer telah dibangun. Yakni, di wilayah Cerme dan Kebomas. Adapun pengerukan dengan mengambil sedimentasi, baik di Kali Lamong maupun anak sungai Kali Lamong, telah dilakukan di wilayah Kecamatan Cerme, Benjeng, dan juga Balongpanggang.
Pada 2022, dinas PUTR memiliki alokasi anggaran sebesar Rp 11 miliar khusus untuk Kali Lamong. Dana itu nanti digunakan untuk pengerukan. Penanganan Kali Lamong bukan hanya pengerukan. Nmaun, juga pembangunan tanggul. Karena itu, dibutuhkan pembebasan lahan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Kali Lamong. Untuk pembebasan lahan pada 2022 ini dianggarkan Rp 61 miliar.
’’Mengingat pada susunan organisasi dan tata kerja (SOTK) baru, pertanahan akan bergabung dengan kami. Maka, pembebasan lahan nantinya juga ditangani dinas PUTR,’’ ucap mantan Kabid Bina Marga itu.