JawaPos.com- Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak benar-benar menjadi permasalahan serius bagi para peternak di Jawa Timur. Karena itu, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (Unair) membentuk tim khusus untuk menangani wabah tersebut.
Ketua Tim Khusus PMK FKH Unair Prof drh Fedik Abdul Rantam mengatakan, masyarakat diharapkan tidak panik dalam menghadapi PMK yang menyerang ternak. Sapi dan hewan ternak yang terjangkit PMK dapat disembuhkan dengan treatment yang baik.
’’Salah satu pencegahannya dengan melakukan penyemprotan lantai dan dinding kandang dengan disinfektan,” katanya.
Penyemprotan untuk kaki bisa menggunakan KMnO4. Cara tersebut sangat efektif. Selain itu, dapat mencuci mulut hewan ternak dengan NaCl 1 persen atau 2 persen. ’’Cara tersebut bisa membersihkan mulut dan kaki dan mempercepat penyembuhan sapi,” imbuhnya.
Juru Bicara Tim PMK FKH Unair Prof drh Mustofa Helmi Effendi DTAPH menambahkan, PMK adalah penyakit yang sangat menular untuk hewan berkuku belah, tetapi tidak menular ke manusia.
Karena itulah, daging dan jeroan pada sapi yang terjangkit PMK aman dikonsumsi manusia. ’’Tidak menular ke manusia ketika daging dan jeroan dimasak sampai matang,” ujarnya.