JawaPos.com–Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya injak rem layanan Bus Listrik Trans Semanggi (BLTS). BLTS berhenti beroperasi sementara sejak 1 Januari.
Kepala Dinas Perhubungan Tundjung Iswandaru mengatakan, hal itu disebabkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melakukan evaluasi operasional bus serta perpanjangan kontrak dengan pihak operator. Pemkot terus mendorong agar layanan BLTS segera beroperasi kembali.
”Jadi, kontrak antara Kemenhub dengan DAMRI dan tidak ada kaitannya dengan pemkot dalam hal ini Dishub Surabaya. Kami hanya menyiapkan jalur, rute, dan fasilitas pendukung berupa halte dan bus stop,” terang Tundjung.
Tundjung menyatakan, penyedia layanan BLTS yakni Kemenhub bekerja sama dengan DAMRI. Kontrak penyediaan layanan bus listrik antara Kemenhub dan DAMRI pada 2022 berlangsung selama satu tahun. Sedangkan di Surabaya, bus listrik baru beroperasi pada 20 Desember 2022.
”Mengingat 2022 baru diresmikan pada 20 Desember, otomatis selesai kontrak 31 Desember. Berarti hanya 10 hari (beroperasi). Jadi jangan salah sangka bahwa pemkot diberi bus listrik, bukan,” tegas Tundjung.
Dia menjelaskan, bus listrik tersebut milik DAMRI yang dibayar Kemenhub untuk biaya layanannya. Karena itu, Tundjung menyebutkan, jika kontrak penyediaan layanan bus listrik berakhir, secara aturan barang atau jasa harus diperbaharui (diperpanjang).
Kemenhub bersurat kepada pemkot pada 3 Januari. Isinya memohon waktu apabila layanan bus listrik masih dilakukan evaluasi operasional dan kontrak. Kendati demikian, Kemenhub berjanji segera menjalankan kembali operasional bus listrik di Kota Surabaya.
”Kemarin mungkin dalam pengoperasiannya ada yang tersendat atau kurang lancar suplai kelistrikan, makanya ini lagi dievaluasi. Mereka (Kemenhub) berjanji segera melakukan layanan kembali di Kota Surabaya,” papar Tundjung.