Taruna Poltekpel Surabaya Tewas dengan Luka Memar di Tubuh

7 Februari 2023, 17:55:57 WIB

JawaPos.com- Kabar duka menyelimuti dunia pendidikan. Kemarin (6/2) kabar tersebut mencuat dari kampus Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya. Salah seorang taruna muda atau mahasiswa meninggal dunia.

Berbagai spekulasi muncul atas meninggalnya taruna berinisial MRFA tersebut. Satu dugaan kuat, pria 19 tahun itu meninggal karena perundungan. Hal tersebut diperkuat dengan sejumlah temuan orang tua MRFA. Misalnya, bekas luka memar dan bercak darah yang keluar dari mulut korban.

Ayah MRFA, M. Yani, mengetahui anaknya meninggal dari perwakilan kampus. ’’Dapat kabar itu Minggu (5/2) malam di rumah sakit di Sukolilo. Saya datang lihat langsung ya tadi pagi,’’ kata Yani saat ditemui di Mapolsek Gunung Anyar kemarin.

Setelah tiba di bangsal kamar mayat, Yani melihat tubuh anak pertamanya itu terbujur kaku. Dia juga mendapati tanda memar pada beberapa bagian tubuh sang anak. ’’Seperti bibir bengkak, pecah. Terus hidung kanan itu juga bengkak. Dahi kanan-kiri memar. Pipi, leher, dan dada memar. Terus mulut mengeluarkan darah,’’ paparnya.

Menguat dugaan bahwa anak pertamanya itu meninggal karena perundungan senioritas. Yani mengaku bingung dengan pernyataan perwakilan kampus yang menyebutkan korban terpeleset di kamar mandi.

Karena itu, Yani tetap melaporkan kejanggalan kematian putranya tersebut ke Polsek Gunung Anyar. ’’Iya ke polsek. Informasinya diteruskan ke Polrestabes Surabaya,’’ jelasnya.

Sementara itu, Kapolsek Gunung Anyar Iptu Roni Ismullah membenarkan bahwa salah satu orang tua korban telah membuat laporan kepolisian di SPKT Polsek Gunung Anyar kemarin pagi. ’’Untuk selanjutnya, proses penyelidikan dan penyidikan, kami turut melibatkan pihak Polrestabes Surabaya,’’ katanya.

Direktur Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya Heru Widada turut berbelasungkawa yang mendalam atas meninggalnya salah satu tarunanya. Dia berharap kasus tersebut dapat diselesaikan sesuai hukum yang berlaku. ’’Kami mengutuk keras segala hal yang kaitannya dengan kekerasan. Apa pun itu,’’ tegas Heru saat ditemui Jawa Pos kemarin petang.

Pihaknya juga mendukung upaya hukum tersebut. Heru memberikan segala informasi yang dibutuhkan penyidik, termasuk data dan keterangan saksi-saksi, baik dari taruna maupun pegawai di lingkungan Poltekpel.

Editor : M. Sholahuddin

Reporter : zam/c7/ai

Saksikan video menarik berikut ini:


Close Ads