JawaPos.com- Penanganan tebing longsor di kawasan Putri Cempo, Gresik, bakal kembali dilanjutkan tahun ini. Pembangunan tebing yang longsor sejak 2018 tersebut hingga kini belum selesai. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik menganggarkan Rp 5 miliar untuk tahun ini.
Pada 2022, terdapat anggaran sebesar Rp 9,4 miliar. Harapannya, penanganan longsoran tebing itu bisa selesai. Namun, hingga akhir tahun lalu, pekerjaan belum juga selesai.
Memang, sejak 2018, tebing Pucem mengalami longsor. Dulunya, di bukit tersebut, ada jalan tembus yang menghubungkan Giri dengan Kelurahan Gending. Karena longsor semakin parah, tebing di sana terkikis cukup lebar. Ada dampak dari longsoran itu sedalam 50 meter dengan panjang 100 meter.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik Eddy Pancoro menyatakan, pekerjaan pada 2022 mencakup pemasangan bor strauss untuk fondasi sebelum tebing itu dibeton. Selain itu, dilakukan cor pile cap untuk fondasi, pemasangan batu, hingga uruk sirtu.
Tebing yang longsor tersebut juga sudah dikerjakan pada 2022, yakni pengerjaan soil nailing dan short creed. Meski demikian, penanganan Bukit Pucem itu belum selesai. Rencananya, tahun ini pembangunan kembali dilanjutkan. ’’Kami siapkan anggaran Rp 5 miliar,’’ ujarnya.
Penanganan Bukit Pucem itu menggunakan dua metode. Pertama, pembuatan dinding beton penahan tanah di sisi bawah dasar bukit. Panjangnya sekitar 100 meter dengan penguatan pancang bor pile.
Kedua, pengamanan tebing dengan pembuatan terasering dan cover cor beton terhadap lereng bukit. ’’Dua metode ini diharapkan mampu memperbaiki tebing tersebut,’’ imbuhnya.
—
BERMULA DARI 2018
- 2018: Longsor di area tebing pertama
- 2019: Area longsor semakin besar hingga memutus jalan
—-
- 2018: Dianggarkan Rp 2 miliar (batal)
- 2019: Dianggarkan Rp 2 miliar (batal)
- 2020: Dianggarkan Rp 5 miliar (refocusing)
- 2022: Dianggarkan Rp 9,4 miliar (belum selesai)
- 2023: Dianggarkan Rp 5 miliar
Sumber: DPUTR