JawaPos.com – Petugas pemadam kebakaran (PMK) sedang sibuk memadamkan api yang melahap lantai 2 sebuah rumah di Surabaya Timur. Api itu bersumber dari tumpukan kayu. Suasana panik karena keluarga pemilik rumah berada di dalam.
Mereka sudah tidak peduli dengan apa yang tersimpan di rumah. Yang penting, semua keluarga bisa selamat. Tidak ada yang terkena jilatan api.
’’Semua keluarga, termasuk anak-anak, berhasil keluar. Mereka aman dan baik-baik saja,’’ kisah Kepala Pos PMK Menur Gonggo Kriswantoro.
Namun, seorang pria tiba-tiba lari ke arah rumah itu. Memaksa masuk. Pria tersebut berteriak bahwa anaknya masih di dalam rumah.
’’Petugas juga bingung. Kami berusaha bilang kalau anaknya sudah keluar, tidak ada orang di dalam. Kami tetap menghalaunya terus sekuat tenaga,’’ ujarnya.
Pria itu, sebut saja Anwar, tak hilang akal. Dia memanjat atap lewat rumah sebelah yang tidak terbakar. Duh, perbuatan nekat Anwar tentu saja membuat semua petugas dan warga deg deg ser. Bagaimana bila api sampai mencelakainya?
”Dia pun melempar kandang-kandang yang ada di atas. Api memang belum sampai menjalar ke kandang itu. Dia melemparnya ke arah petugas,’’ ujarnya.
Beberapa petugas hampir kehilangan kesabaran. Linggis diacungkan kepada Anwar sambil memintanya untuk turun. Sebab, cara verbal sudah tak mempan.
’’Lari langsung dia. Namun, kemudian ada ibu-ibu datang. Minta maaf ke kami atas kelakuan anaknya. Ternyata, pemuda usia sekitar 30 tahun itu sedang mabuk,’’ katanya.
Petugas hanya bisa mengelus dada. Aksi halusinasi Anwar membuat pemadaman semakin runyam. Beruntung, petugas yang cekatan bisa membuat api cepat padam.