JawaPos.com – Dukungan untuk resepsi Satu Abad NU datang dari berbagai kalangan. Tidak hanya dari organisasi Islam seperti Muhammadiyah, tapi juga dari masyarakat lintas agama.
Sejumlah tempat ibadah turut memfasilitasi para peserta harlah.
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Sidoarjo, misalnya. Lantai 2 gereja yang berada di Jalan Trunojoyo 39 itu disulap menjadi tempat istirahat. Bisa menampung 120 orang. Ruangan besar itu disiapkan untuk peserta dari MWC NU Ringinarum, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. ”Sore (kemarin, Red) baru datang dua bus, sudah diplot di sini dari panitia desa,” kata Wakil Ketua Umum Majelis Jemaat GKI Sidoarjo Elisha Sri Martuti.
Selain tempat istirahat, lanjut Elisha, pihaknya menyiapkan kebutuhan air minum, ratusan roti, teh, dan kopi. Layar juga disiapkan di depan gereja. ”Barangkali ada yang berhalangan tidak bisa ke GOR, bisa menyaksikan dari layar yang terpasang di sini,” ujarnya. Di depan gereja terpasang sembilan bendera NU dan empat bendera Indonesia. Seluruhnya dibeli sendiri oleh gereja, bukan bendera dari panitia.
Anggota Paguyuban Lintas Iman (Paliman) Kelurahan Sidoklumpuk Dedik Yussak menambahkan, selain di GKI, gereja sekitar turut mendukung dengan menyiapkan tempat istirahat. Di antaranya, GPIB Bethesda Sidoarjo yang menyiapkan tempat istirahat berkapasitas 60 orang dan Gereja Katolik Santa Maria Annuntiata untuk 350 orang. ”Di Lapangan Klenteng, Sidoarjo, juga disiapkan untuk menampung 300 orang,” kata Dedik.
Bahkan, lembaga pendidikan Katolik di Sidoarjo juga turut mendukung. Di antaranya, kompleks SD dan SMP Katolik Untung Suropati di Jalan Tennis III Magersari dan SMA Katolik Untung Suropati di Jalan Untung Suropati. ”Meski seadanya, kami ingin memberikan manfaat,” ujar guru SMPK Untung Suropati Ratna Setyowati. Senada, penanggung jawab sarpras SMAK Untung Suropati Tugino menyebutkan, pihaknya mengosongkan aula sekolah untuk tempat istirahat peserta harlah. ”Kantin sekolah kami buka juga untuk makan bersama para peserta,” imbuh dia.
Sementara itu, Yayasan Pendidikan dan Sosial Ma’arif (YPM) bersama seluruh lembaga pendidikan YPM yang tersebar di Sidoarjo menerjunkan 5.000 pasukan semut. Pasukan tersebut adalah relawan dari kalangan siswa yang membantu menjaga kebersihan selama proses harlah. Mereka bakal berkeliling dilengkapi alat kebersihan untuk mengumpulkan sampah yang tercecer. ”Total ada 5.000 anak, terjun semuanya,” jelas Kepala SMK YPM 8 Sidoarjo Kisyanto.
Pada bagian lain, apel pasukan gabungan digelar di GOR Delta, Sidoarjo, kemarin. Selain Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang memimpin upacara, hadir Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, Kabinda Jatim Brigjen TNI Fahmi Sudirman, serta Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.
Khofifah mengajak masyarakat meramaikan Satu Abad NU dengan tertib. ”Harus jaga ketertiban. Jangan ada konvoi,” kata ketua PP Muslimat NU itu. (uzi/hen/c19/fal)