JawaPos.com- Tingkat pengangguran terbuka dan penyerapan tenaga kerja lokal di Gresik, sejauh ini masih tergolong rendah. Untuk meningkatkan angka angkatan kerja, Dinas Tenaga Kerja Pemkab Gresik berencana melakukan rehabilitasi gedung balai latihan kerja (BLK). Selama ini, gedung itu mati suri.
Gedung BLK berada di Jalan Proklamasi. Bangunan satu lantai tersebut memang tidak terlihat dari jalan raya. Lokasinya masuk ke dalam gang. Belum lagi kondisi gedung di beberapa bagian terdapat kerusakan. Sebagaimana kaca pecah. Itu membuat gedung tersebut dalam beberapa tahun terakhir tidak dimanfaatkan.
Pada tahun anggaran 2023, disnaker sudah menyiapkan anggaran sekitar Rp 200 juta. Melalui penunjukan langsung (PL), rehabilitasi itu akan dikerjakan tahun depan. ’’Anggarannya tidak banyak, hanya untuk memperbaiki agar bisa dimanfaatkan,’’ ucap Kepala Disnaker Pemkab Gresik Andhy Hendro Wijaya.
Nanti setelah diperbaiki, lanjut dia, gedung tersebut bisa dimanfaatkan untuk pelatihan kerja. Tujuannya, menunjang skill bekerja masyarakat Gresik yang masih menganggur. ’’Bisa juga nanti bekerja sama dengan Rumah Vokasi Kamar Dagang dan Industri atau sekolah SMK di Gresik,’’ imbuhnya.
Sebab, pada 2023, Pemkab Gresik juga membuka banyak pelatihan kerja untuk menekan angka pengangguran. Selama ini, peminat pelatihan kerja di disnaker cukup tinggi.
Andhy menyebutkan, untuk 2022 ini, terdapat 10 pelatihan dengan masing-masing 20 peserta setiap pelatihan. Nanti, pada 2023, program pelatihan kerja itu ada 12 kali dengan total 240 kuota. ’’Bisa dimanfaatkan masyarakat. Syaratnya mudah, tapi harus ber-KTP Gresik,’’ pungkasnya.
Untuk diketahui, angka pengangguran di Gresik terbilang masih cukup tinggi. Bahkan, berdasar survei BPS, masuk 10 tertinggi di Jatim. Pada 2021, angkanya masih mencapai 8 persen. Tahun ini menjadi 7,84 persen atau ada penurunan hanya 0,16 persen.
