JawaPos.com- Proyek Jembatan Kacangan, Kecamatan Benjeng, Gresik, yang ambruk pada akhir 2021 lalu tak kunjung selesai. Saat ini, progres konstruksi jembatan itu baru mencapai 88 persen. Padahal, kontrak proyek senilai Rp 13 miliar tersebut selesai 24 Desember 2022.
Pada akhir kontrak Desember lalu, progres pengerjaan baru mencapai 64 persen. Kemudian dilakukan perpanjangan selama 60 hari. Pengerjaan molor karena disebut ada kendala, yaitu naik turunnya debit air Kali Lamong.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik Eddy Pancoro menyatakan, saat ini progres jembatan penghubung Benjeng–Kedamean itu sebesar 88 persen. Di lapangan, kondisi debit air mengalami kenaikan. Dengan demikian, ada beberapa pekerjaan yang terpaksa harus berhenti.
Eddy menyebutkan, para pekerja masih mengerjakan tahapan erection grider bentang 60. Namun, pengerjaan itu belum bisa dilanjutkan lantaran kondisi Kali Lamong. ’’Hampir tiap hari debitnya naik karena kiriman dari hulu,” ucapnya kemarin.
Meski pengerjaan itu terhenti karena debit naik, pengerjaan struktur bangunan atas tetap berjalan. Namun, pengerjaan perancang lanjutannya menunggu surutnya air sungai. ’’Nanti pekerjaan dilakukan setelah debit turun,’’ imbuhnya.
Perlu diketahui, nilai kontrak proyek pembangunan Jembatan Kacangan yang menghubungkan Kecamatan Benjeng–Kedamean tersebut sebesar Rp 13 miliar. Targetnya selesai akhir Desember 2022. Namun, karena berbagai kendala, akhirnya pengerjaan molor dari jadwal.
Diperkirakan, pekerjaan tersebut akan selesai pada bulan ini. Mengingat batas waktu perpanjangan hanya 60 hari.