Axelle bernasib lebih baik. Dia berhasil melaju ke babak final. Axelle bertemu dengan Mariana Pajon, peringkat pertama dunia pembalap BMX asal Kolombia. Namun, pembalap asal Perancis itu harus puas berada di peringkat ketujuh balap BMX Racing Olimpiade Tokyo 2020. Axelle berhasl finis dengan catatan waktu 45,853 detik. Hanya tertinggal 1,5 detik dari sang juara satu.
Meski demikian, raihan ini sangat membanggakan PT IBW. Sebab, Axelle sudah berhasil mencapai final. Sejauh ini, capaian tersebut juga merupakan prestasi terbaiknya. Sejak ramai itu, belakangan banyak yang menanyakan sepeda bersangkutan. ‘’Sekarang sudah habis terjual. Tapi, melihat anomi yang tinggi, nanti akan produksi lagi,” papar Anne.
Sejatinya, sepeda yang dibuat di Wringinanom tersebut tidak hanya dipakai pada Olimpiade 2020 Tokyo saja. Ceritanya, PT IBW menjalin kerja sama Thrill Factory BMX Europe pada 2015 melalui situs thrillbmx.com. Sejak itu, sepeda rakitan PT IBW mulai sering tampil di ajang internasional.
Sepeda BMX Thrill pun sudah digunakan empat atlet di Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Di antaranya atlet dari Indonesia. Yakni, Toni Syarifuddin, peraih medali perak di Sea Games 2011, juara pertama di Thailand National Series 2011 dan peraih emas di PON 2008. Selain itu, produk ini juga sudah banyak dipakai pembalap dalam seri kejuaraan BMX dunia seperti UCI World Cup dan World Championship.
Dalam kunjungannya kemarin, bupati pun berharap capaian produk sepeda asal PT IBW Gresik di ajang dunia tersebut dapat menginspirasi pelaku usaha lain. Mereka mesti terus tertantang untuk berinovasi. Dengan demikian, dapat mengharumkan nama Kabupaten Gresik. Bahkan, juga membanggakan Indonesia di ajang internasional.
“Kami ikut mengucapkan selamat atas capaian prestasi ini. Terus berinovasi, sukses selalu untuk kita semua,” tegasnya. Ke depan, bukan tidak mungkin pemerintah ikut hadir dan bekerja sama menyiapkan SDM dengan memberdayakan para lulusan pelajar SMK di Gresik.