JawaPos.com–Menjelang Peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama (NU) di GOR Sidoarjo, Pemkot Surabaya turut berkontribusi. Pemkot Surabaya mengirim beberapa bantuan ke Pemkab Sidoarjo. Salah satunya yakni truk.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pemkot turut mendukung penuh kegiatan yang dilakukan NU. Mulai dari pendidikan, kajian agama, istighotsah, dan sebagainya. Bahkan, dalam acara Peringatan 1 Abad NU pada 7 Februari, pemkot turut berpartisipasi memberikan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo.
”Kemarin, Pak Bupati Sidoarjo whatsapp saya, katanya butuh truk DLH dan mobil ambulans. Kita kirim nanti. Sesama kepala daerah harus saling membantu, yang kedua adalah bagian khidmat kepada NU, agar acaranya nanti berjalan lancar,” jelas Eri.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu menceritakan kisah teladan Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari. Bukan hanya hikayat teladan pendiri NU, dia juga menyampaikan kelekatan organisasi keagamaan itu dengan Kota Pahlawan.
Eri mengungkapkan, secara historis Kota Pahlawan dengan NU sangat lekat. Salah satunya yaitu kisah perjuangan para kyai NU, bersama santri, dan warga Surabaya dalam melawan penjajah.
”Histori NU dengan Surabaya ini sangat lekat. Saat itu Presiden Sukarno menyampaikan kepada Kiai Hasyim Asy’ari, apa kewajiban mempertahankan negara ini dalam melawan penjajah. Kiai Hasyim mengatakan, hukumnya wajib,” tutur Eri.
Berawal dari perkataan Kiai Hasyim Asy’ari, sambung Eri, muncul yang namanya Resolusi Jihad. Resolusi Jihad yang dimaksud adalah bagaimana mempertahankan harga diri bangsa Indonesia dari pendudukan bangsa asing di Kota Pahlawan.
Pada saat itulah, sebut Eri, KH Hasyim Asy’ari mengumpulkan para kiai mulai dari wilayah Jawa hingga Madura. Mereka berbondong-bondong datang ke tempat Hoofdbestuur Nahdlatoel Oelama (HBNO), yang sekarang menjadi Kantor Pengurus Cabang NU (PCNU) di Jalan Bubutan. Setibanya di HBNO, para kiai merapatkan strategi melawan sekutu bangsa asing di Kota Pahlawan.
”Di Kantor PCNU itu lah, tempat tercetusnya resolusi jihad. Setelah resolusi jihad muncul, para santri berdatangan dari segala penjuru, untuk mempertahankan bangsa Indonesia. Maka dari itu, NU tidak bisa dipisahkan dari santri dan Surabaya. Surabaya adalah NU. NU adalah Surabaya,” ujar Wali Kota Eri.
Wali kota yang akrab disapa Cak Eri itu berharap, agar seluruh umat muslim di Surabaya dapat mengamalkan semangat Resolusi Jihad sampai kapan pun. Tak hanya itu, dia juga ingin, warga Kota Pahlawan turut mengamalkan ahlussunnah wal jama’ah.
”Pada peringatan 1 Abad NU kali ini, Surabaya akan menggelorakan resolusi jihad, untuk mengingat perjuangan para santri yang diwariskan Kiai Hasyim Asy’ari,” harap Cak Eri.
Resolusi jihad Surabaya dengan NU, imbuh Eri, hingga saat ini masih dilakukan. Salah satunya sinergitas antara PCNU dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam hal pengembangan dan peningkatan moral agama.